Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin Dia

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu, aku bertemu dengannya. Hanya sesaat, interaksi yang kami bina juga tak banyak. Anehnya, setiap aku melihatnya,,aku tersenyum. Tentu bermula dari senyumnya yang,,ah, T.E.R.L.A.L.U membiusku.

Rasa-rasanya, ini kali pertama aku tersenyum dan selalu ingin tersenyum -dengan atau tanpa alasan-. Iya, seperti orang gila rasanya.

Jika boleh sedikit NAIF, detik ini aku berani lafalkan: “mungkin saat bersamanya, aku tak perlu resah memikirkan rambut memutih, pun kulit mengerut”. Aku sudah terkena racun senyumnya. Sekarang, aku ingin dia. Hanya dia!

Yeah, u know what it is.??

Salam,

Aris

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline