Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ingin Dilupakan Oleh Sejarah? Maka Menulislah

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Judul yang saya gunakan di atas memang terkesan sedikit arogan. Saya sadar siapa saya, saya bukanlah cerpenis, jurnalis, apalagi novelis handal seperti Habiburrahman El-Shirazy dan Bunda Pipiet Senja. Saya hanya orang awam yang sama sekali tidak memiliki latar belakang  sebagai penulis. Tapi, saya bisa mengenal nama mereka yang disebutkan diatas karena mereka berhasil dan sukses  memperkenalkan diri mereka dengan karya karya fenomenal yang berangkat dari tulisan.

Ya, tulisan adalah goresan dari pikiran dan perasaan seseorang. Walau hanya dapat mengeluarkan tulisan mengenai perasaan untuk edisi kita sendiri,  setidaknya kita patut berbangga karena berhasil mengukir sejarah.  Kita  bangga karena bisa meluangkan semua buah pikiran yangdi pendam dalam pikiran.Menulis biografi ataupun Curriculum Vitae saat melamar kerja adalah suatu bentuk tuangan tulisan untuk memperkenalkan diri kita kepada perusaahan. Tanpa kita sadari kita sudah  mengukir sejarah di memori orang yang membaca.

Tentu saja kita mengenal beberapa peradaban terkenal seperti Mesir, Yunani, China dan Romawi. Siapapun yang sudah melewati masa sekolah tingkat SD sampai  SMA pasti mengamini hal ini. Tapi tanpa kita sadari peradaban peradaban tersebut  membenamkan suatu ingatan kepada kita mengenai riwayat perjalanan suatu bangsa kecil hingga menjadi bangsa besar dan membuat dunia jatuh ke genggaman mereka. Masih ingatkah para pembaca mengenai penemuan terbaru sebuah situs tua Gunung Padang, di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa barat beberapa waktu lalu?. Ya, Situs ini di perkirakan berusia sekitar 3000 - 10000 SM dan hampir di nisbatkan menjadi peradaban tertua dunia mengalahkan peradaban besar lain seperti Mesir  yang kira-kira berusia sekitar 3150 SM. Berbeda tipis secara usia bila dibandingkan dengan peradaban Mesir,  tapi sangat signifikan perbedaannya apabila di tilik dari kontribusi nilai sejarah dan digunakan sampai jaman modern sekarang ini.  Mesir memiliki tradisi dan menulis. Siapa tak kenal Mesir dengan hieroglifnya yang merupakan salah satu sistem penulisan paling tua yang dikenal manusia. suatu sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet.

Yah, sekali lagi semua itu dibedakan dari tulisan. Contoh lainnya, masih ingatkah tentang tokoh seorang anak bernama Alief? seorang anak  berdarah Minangkabau yang terkenal di film Negeri 5 Menara pada tahun 2009 silam ?. Diceritakan Alief adalah seorang anak di antara ribuan anak yang mencapai mimpi bersama teman teman untuk pergi ke negara impiannya. Di film tersebut Alief digambarkan sebagai anak yang "suka" menulis. Sekali lagi "suka" menulis. Hingga suatu hari dia diterima sebagai jurnalis muda di organisasi ekstrakurikuler. Dan akhirnya tanpa di disadari kegemarannya tersebut menjadi tonggak sejarah baginya untuk mencapai impian besar pergi ke negara impian. Masih banyak contoh lain yang bisa di petik hikmahnya lewat tulisan.

Tadinya saya terpikir untuk menulis tema ini  karena menyadari bahwa semua orang bisa menulis. Tak pandang bulu, siapa saja. Setidaknya dengan tulisan ini saya bisa mengajak diri saya dan orang yang membaca termotivasi dengan apa yang ditulis.Walau tidak memiliki ambisi yang besar untuk menjadi penulis, setidaknya saya sendiri bangga karena menyadari saya menulis dengan hati dan pikiran untuk kemaslahatn bersama. Kita yang hidup di jaman modern sekarang merupakan generasi yang sangat di manjakan oleh teknologi.

Tidak seperti jaman dahulu ketika ingn mempublish tulisan ke media seperti koran dan majalah harus melalui proses yang rumit dan panjang. Saya pribadi sangat beruntung bisa menulis di media yang menampung semua buah pikiran orang orang seperti Kompasiana. Tak salah bila situs Kompas.com meraih penghargaan silver untuk kategori Best Newspaper Website di ajang Asian Digital Media Awards 2011 se-Asia. Saya bisa berbagi tulisan dan pikiran kepada para penulis. Bagi saya kompasiana adalah Mind Book (facebooknya orang yang suka menulis). Terimakasih untuk  Kompasiana.

So, masih adakah alasan untuk tidak memulai menulis? jangan mau dilupakan dan dihapus dari Sejarah. Orang bijak berkata " Dengan menulis maka kamu bisa merubah dunia" dan dengan menulis kamu bisa diukir oleh Sejarah"

Salam Septian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline