Lihat ke Halaman Asli

Pelangi Hati

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagai seorang yang buta tapi tak mati, dia sedih dan cemburu akan ciptaan Tuhan  yang sempurna pada umumnya. Terkadang mereka menangis tapi tak mendendam, karena mereka memiliki satu kunci jawaban. Apakah itu? Ya, pelangi hati.

Ialah kumpulan cahaya yang bersingkap angan dan harapan, menutupi hasrat yang terpendam, penuh keinginan,... keinginan yang kadang tertahan oleh nafsu yang seakan doyan,... doyan memporak porandakan daftar harapan, yang kemudian menghilangkan tujuan... tujuan hidup yang sebenarnya.

Ialah pelangi hati, sang pembawa harapan, ketika insan jatuh ke tempat terdalam. Ia selalu memberikan pilihan bak keindahan rona langit yang tersingkap, yang  lama redup, tertutup oleh sunyi alam.

Ialah pelangi hati, hasil rekayasa Tuhan,.. untuk sang insan yang tak pernah berhenti bergumam, tentang ke Esaan.

Ialah pelangi hati, pemencar cahaya indah nan rupawan,.. dan selalu akan menawan,.. bagi hati orang orang yang beriman.

Maka, wahai insan Tuhan , bersyukurlah dengan apa yang ada di hadapan,..tanpa meratapi harapan harapan yang hilang.

Maka, wahai insan Tuhan, bijaklah dengan kehidupan, dan berbahagialah karena masih diberi banyak pilihan.

Maka, wahai insan Tuhan, berhentilah hidup dalam keputus asaan, dan tetaplah berjuang.

Karena hidup adalah tentang berjuang. Berjuang untuk diri dan orang orang tersayang.

Oleh: Septian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline