Lihat ke Halaman Asli

Dewi Sumardi

Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

Kompasiana : Mendapatkan Ganjaran HL Itu Sesuatu?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang blog Kompasiana memang tak pernah ada habisnya. Bermacam-macam peristiwa ada di dalamnya, tak hanya sekedar menulis dan membaca. Ada pertemanan baru yang dilanjutkan dengan persahabatan, perselisihan, atau mungkin ada juga asmara antara dua hati. Ada saja artikel yang terkadang membuat perdebatan panjang dan dirangkai dengan artikel-artikel jawaban ( salut dengan jiwa menulis para Kompasianer). Sampai saat ini dan detik ini, saya masih mendapatkan semangat yang lumayan untuk tetap menulis di Kompasiana yang terkadang kalau sedang bermasalah membuat para Kompasianer gundah gulana.
****

Ketika menulis di Kompasiana dan diganjar HL bagaimana perasaan para Kompasianer? Kalau bagi saya pribadi, setiap memposting tulisan selalu berdoa semoga apa yang saya tulis bermanfaat bagi pembaca dan mudah-mudahan berkesan bagi admin Kompasiana (#kedipkedipmata#). Headline adalah salah satu posisi yang membuat bahagia, senang, semangat dan plus bangga untuk Kompasianer (baca : saya) . Sungguh tak mudah bagi seorang Kompasianer untuk bisa "menenggerkan" tulisannya di pohon HL(Headline). Harus melewati beberapa tahapan untuk bisa berada di situ, bak sebuah ajang perlombaan ada babak penyisihan dan final yang kudu dilewati.
Setelah melewati kolom "Tulisan Baru", harapan Kompasianer, tulisannya akan masuk ke Highlight. Nah, lumayan harap-harap cemas juga kalau tulisan sudah ada di situ karena akan ada kesempatan untuk dijadikan Headline Kompasiana. Dan akhirnya begitu tulisan kita bertengger di HL, wahhhhhhh langsung loncat-loncat kegirangan deh ( bohong sih, gak gitu-gitu amat), tapi yang jelas semangat menulis seperti terpacu kembali.

****

Diganjar HL, tapi tak tercantum di Postingan tulisan kita, gimana rasanya? Ya merasa sayang juga sih ya. Karena mendapatkan label HL kudu bersaing dengan ratusan tulisan yang masuk, dan ketika berhasil mendapatkankan itu, ternyata tak tercantum di tulisan kita.
Kebetulan tulisan saya dua hari yang lalu dengan judul : Perayaan Novruz Di Azerbaijan - Menyambut Datangnya Musim Semi, Alhamdulillah bisa masuk HL, tapi ternyata tetap di tulis REP, bukan HL. Saya tidak tahu apakah teman-teman Kompasianer pernah mengalami hal seperti ini. Mungkin mas/mbak Admin sedang kelelahan sehingga lupa untuk mengganti tulisan REP menjadi HL.
Tulisan ini hanya curcol kosong, bukan kekecewaan luar biasa yang membuat saya ngambek, ngamuk, marah sampai harus banting-banting piring ( he he sayang kudu beli lagi). Hanya sekedar pengen bilang ke Mas/Mbak Admin, bahwa untuk mencapai HL bukan sesuatu yang mudah, jadi tulisan HL di Postingan kita akan menjadikan sebuah semangat baru dalam menulis.
Sudah ah ini dulu saja, mau lanjut lagi liburan Novruznya di Kota Quba.
Selamat beraktivitas di hari senin buat semuanya ...
- Salam Hangat dari Quba -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline