Lihat ke Halaman Asli

Implikasi Pendidikan Perkembangan Psikososial

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Implikasi Pendidikan Perkembangan Psikososial

Perkembangan psikososial menurut Eriskon adalah anak prasekolah dalam perkembangan sosial berada pada peralihan dari tahap otonomi, rasa malu dan ragu-ragu ke tahap inisiatif dan rasa bersalah.

Pada tahap ini anak-anak cenderung ingin mengerjakan segala sesuatu atas dirinya sendiridan berinisiatif ingin merancangnya serta mencapai tujuannya.

Seorang pendidik merupakan orang yang berperan penting dalam perkembangan kanak –kanak awal, sebagaimana yang terjadi direalita kehidupan pada tahap ini anak-anak sudah mulai masuk ke jenjang pendidikan PAUD/TK, maka dari itu implikasi pendidikan melalui seorang pendidik sangatlah penting dalam masa ini.

seorang pendidik, perlu mendorong anak untuk menggunakan inisiatifnya pada pengalaman sehari-hari, pada masa berinteraksi dengan orang lain, anak prasekolah mengembangkan perasaan tentang dirinya atau yang sering disebut dengan konsep diri, pada tahap ini permulaannya sering ditandai dengan dfisik sebagai acuannya. Kemudian anak –anak semakin sadar akan innerselfnya, yang berisi pikiran pribadi dan imajinasi tentang dirinya sendiri.

Berdasarkan konsep itu, anak mengembangkan penghargaan diri yaitu perasaan tentang dirinya sendiri seberapa dirinya berharga yang meliputi bidang prestasi akademi, keterampilan sosial dan penampilan fisik mereka, pada anak-anak yang mempunyai penghargaan diri yang positif biasanya cenderung percaya diri, mandiri, ramah. Sedangkan anak yang mempunyai penghargaan diri yang negative cenderung ragu-ragu, bergantung pada orang lain dan lebih menarik diri.

Dalam tahap ini tugas seorang pendidik adalah membantu anak dalam mengembangkan perasaan diri yang realistic dan seimbang tentang diri mereka, hal ini dapat dilakukan dengan mendiskusikan bersama anak tentang apa yang dapat mereka kerjakan, kesalahan yang mereka buat prestasi yan dicapai, tantangan yang ada dan diterima anak. Jangan melakukan pemujian yang berlebihan terhadap anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline