Lihat ke Halaman Asli

Kulukis Hidupmu di Telapak Tangan

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image : reikinags.wordpres

Jangan tanya mengapa harimu kelabu

Jangan tanya mengapa kanak-kanak berhenti bernyanyi

Jangan tanya mengapa badai datang tiba-tiba

Jangan tanya mengapa doa seolah membentur dinding

Jangan tanya mengapa hidup begitu singkat

Jangan tanya mengapa orang-orang terkasih pergi satu persatu

Jangan tanya mengapa semua nostalgia terbang bersama bayu

Jangan tanya mengapa yang tersisa hanya puing-puing kepintaran

Angkatlah kepalamu

Tataplah bintang gemintang di kemilau malam

Tanyakan siapakah yang membuatnya?

Dapatkah kau menjawabnya?

Sendengkan telingamu

Dengarlah deburan ombak samudra raya

Dan hempasan titik-titik air di bibir pantai

Buah karya siapakah itu?

Buka matamu sekarang

Hapus gundah gulana hatimu

Buang rantai keraguan yang melilit hidupmu

Kalungkan liontin kasih

Kenakan jubah kesetiaan

Dan lihat, Aku telah melukismu di telapak tanganKu

Denpasar, 03 September 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline