Lihat ke Halaman Asli

Kenapa ABG Banyak Kabur dari Rumah?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin saya mendengarada gadis ABG –masih SMP—di desa saya kabur dari rumah. Mendengar kabar itu saya langsung lemas. Bukan apa-apa, dalam benak saya seketika tergambar anak saya yang masih kecil. Hari ini masalah ABG sudah ruwet, apalagi 10 tahun yang akan datang, saat anak saya memasuki dunia ABG?

Merasa terpanggil, akhirnya saya melibatkan diri mencari informasi tentang ABG ini. Saya langsung mencari tahu siapa saja teman dekatnya. Ketika info sudah di tangan, saya menyuruh dua orang teman sekelas ABG ini untuk mencarinya di rumah teman dekatnya. Tapi dua gadis ini bilang bahwa pagi hari sudah menelpon teman dekatnya ini. Menurut teman dekatnya, gadis ABG yang kabur ini tidak ada di rumahnya.

Saya tidak begitu percaya. Dua gadis ini juga tidak percaya. Akhirnya meski dengan penuh tanda tanya, dua gadis ini berangkat naik motor. Sampai di situ ternyata benar. Gadis ABG ini ternyata ada di rumah teman dekatnya. Ketahuan. Teman dekatnya ini ternyata bohong.

Dari orang tuanya saya memperoleh informasi memang ia sedang punya masalah. Pasalnya, orang tuanya kurang menyetujui hubungan ABG ini dengan seorang cowok yang masih SMA, yang masih saudara teman dekatnya. Rupanya gadis ABG ini pemberontak. Karena tidak disetujui, ia pun nekat kabur dari rumah.

Siang tadi, ABG ini bikin ulah lagi. Ia kabur lagi. Saya menduga ia ke rumah teman dekatnya lagi. Tapi ketika dicek oleh teman saya yang kebetulan satu desa, di rumah temannya tidak ada. Rupanya masih beruntung. ABG ini ditemukan di rumah embahnya yang memang agak jauh dari rumah orang tuanya.

Kenapa Kabur?

Sebelum saya menulis kasus ini, saya sempatkan googelingdenganmenulis kata kunci “abg kabur dari rumah”. Hasil pencarian mesin google itu membuat saya mengelus dada. Ditemukan 274 ribu artikel terkait dengan ABG kabur ini.

Kasusnya macam-macam. Ada karena bujuk rayu lelaki yang dikenalnya di jejaring media social. Ada yang dilacurkan. Ada yang dijanjikan pekerjaan. Banyak juga karena tak menemukan kedamaian lagi di rumah. Tetapi yang banyak, kasus kaburnya ABG ini bersama orang yang sangat ia kenal.

Nah, kenapa banyak ABG kabur? Menurut saya, kita tidak bisa membatasi masalahnya ini pada saat kaburnya. Ada proses panjang yang mendahului kenapa ABG banyak kabur. Kabur hanya merupakan akumulasi dari banyak endapan masalah yang terjadi sebelumnya. Malah mungkin sejak usia mereka masih anak-anak.

Paling utama menurut saya pada pola kepengasuhan yang dilakukan ortu di rumah. Tiadanya rasa aman, kurang dihargai, kurang diterima, atau minus kasih sayang adalah akarnya. Bisa juga karena pola komunikasi yang dibangun dengan anak sangat top-down. Tak ada ruang dialog. Ibaratnya, ucapan orang tua adalah sabda. Anak tinggal menerima.

Ada lagi karena anak dibesarkan dalam konflik sehingga di rumah anak tidak at home. Termasuk yang rentan juga anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang sudah bercerai.

Tentu banyak factor di luar keluarga. Peer group dimana anak bersosialisasi sangat besar pengaruhnya. Jika teman sebayanya salah jalan, anak kita kemungkinan besar terperangkap juga. Biasanya teman sebaya ini kadang pengaruhnya lebih kuat ketimbang orang tua. Satu lagi, kemudahan akses anak berjejaring di media sosial teman mayanya ini.

Bagi kita yang masih punya anak kecil yang masih belum ABG, saatnya sekarang untuk menyia-nyiakan waktu. Rawat keluarga dengan kasih sayang, peduli, komunikasi yang sehat, serta control anak akan mengurangi resiko anak kabur dari rumah. Singkatnya, membangun surge di rumah itu wajib.

Tips Jika Anak Kabur

Tetapi bagaimana jika anak kabur? Tetaplah tenang. Tak usah panic. Kepanikan terkadang membuat kita tak bisa berpikir jernih.

Ada beberapa tips yang barangkali bisa membantu :


  1. Jika Anda punya masalah dengan anak Anda, awasi ia. Lihat Perkembangannya apakah ia terlihat rapuh menghadapi masalahnya. Jika rapuh, perhatikan gejala lanjutannya. Jika ada gejala mencurigakan, makin hati-hati karena terhadap kemungkinan kabur.
  2. Sebelum terlambat, cari informasi siapa-siapa saja teman dekatnya, dimana rumahnya, dan bagaimana latar belakang keluarga dan kepribadiannya. Ini cara baik melakukan pencegahan dini.
  3. Jika kabur, pastikan kapan kaburnya. Cari informasi barangkali ada tetangga melihat kemana ia pergi. Terus lihat apa saja yang dibawanya
  4. Pertama kali ketika kabur, langsung hubungi teman dekatnya. Karena biasaya, anak kabur selalu diawali komunikasi dengan teman dekatnya. Terutama untuk bisa menampungnya di rumahnya. Jika temannya tidak mengaku, jangan langsung percaya. Karena sering teman dekat selalu berjamaah melakukan kebohongan.
  5. Cari juga ke keluarga terdekat. Bisa mbah, paman, kakak, saudara sepupu, dll. Pasti anak punya saudara yang sering menjadi tempat curhatnya. Atau cari di tempat-tempat tongkrongannya.
  6. Kalau punya akun misalnya FB, lacak akunnya. Kadang sebelum bertindak ABG sering curhat dengan menulis status di akun jejaring sosialnya.
  7. Jika belum ditemukan, segera lapor kepada polisi.
  8. Jangan lupa berdo’a. Kita harus yakin akan keajaiban dan kekuatan do’a. Dalam hidup selalu ada keajaiban, di luar nalar kita.
  9. Jika ditemukan, bangun komunikasi yang nyaman dan ramah anak. yakinkan ia bahwa masalah akan segera terselesaikan. Jangan lengah, meski sudah ketemu, tidak ada jaminan anak tidak kabur lagi.

Harapan kita, semoga kita bisa membangun surga di rumah. Dan kasus anak ABG kabur tidak terjadi di keluarga kita. Amien.

Matorsakalangkong

Sumenep, 1 april 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline