Lihat ke Halaman Asli

Kutunggu Tidur Nyenyakmu

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika siang tadi kau dirundung masalah, mari larutkan saja dalam seduhan kopi. Tetapi jika tetap saja masalah menerormu, yang salah bukan kopimu, karena kopi tak mampu merubah warna hitam menjadi putih.

Malam ini terlalu sunyi untuk kau bisingkan dengan masalahmu. Entahlah jika kau sepertiku, kadang melipat kesunyian dan menendangnya jauh. Sehingga kesunyian tak lagi aku temukan magisnya. Pada hal kesunyian kadang jadi cermin, dimana kita bisa melihat polos tubuh kita. Tanpa topeng. Tanpa citra.

Mungkin kau tak percaya. Kadang bopeng hitam pada wajah justru ditemukan pada kesunyian malam. Dalam kesunyian malam itu, kesadaran muncul samar-samar. Semakin jelas ketika malam makin senyap. Maka tak salah jika ada orang berkata, seperti filosof Descartes, “aku sunyi, maka aku ada”

Sudahlah kawan, bahumu menunduk tanda tak kuat menyangga beban. Meski kadang kau dengan angkuh masih suka berteriak, “aku kuat, aku punya kuasa, aku kaya, aku pandai, aku cantik, aku ganteng, aku …..”. Pada hal ketika malam tiba, kau gelisah. Masalah yang siang hari kau singkirkan, tiba-tiba datang menyergap malammu. Kau seperti takut malam.

Sekarang mari kawan kita buka topeng bersama-sama. Karena dari sinilah seharusnya masalah bisa kita urai. Tak perlu takut pada wajah asli kita. Biar Tuhan juga menjadi saksi bahwa kita sudah berani tampil apa adanya. Seorang manusia tempat khilaf dan salah. Yang tak punya daya tanpa memohon kepada Yang Maha Kuasa.

Berdamailah dengan malam. Malam ini juga. Agar nyenyak mau menunggu kita. Dan ketika besok matahari terbit, tinggal kita lanjutkan berdamai dengan siang. Tetapi berdamai dengan malam dan siang hanya bisa jika kau dan aku berdamai dengan diri sendiri.

Ku tunggu nyenyakmu kawan…

Matorsakalangkong

Sumenep, 16 maret 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline