Lihat ke Halaman Asli

Aku Butuh Ilmu Tembus Pandang

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13290627401863385641

[caption id="attachment_162382" align="aligncenter" width="500" caption="diunduh dari google "][/caption]

Aku butuh ilmu tembus pandang yang mengajariku cerdas membaca segenap tanda yang berseleweran setiap hari menjajah penglihatanku. Ya, setiap tanda yang berebut makna. Merasuk dalam hingga ke ruang bathinku. Omongan manis. Tampilan bersih. Janji selangit. Demi rakyat. Bebas korupsi. Negara hukum. Anggie yang cantik. Partai besolek. Hingga soal bis nyemplung.

Aku butuh ilmu tembus pandang yang menjadikan penglihatanku menghunjam langsung ke jantung tanda. Yang tidak menjadikanku puas hanya melihat jasad. Lahir. Daging. Tulang. Dimana setiap hari jangan-jangan para elit memperebutkannya.

Aku butuh ilmu tembus pandang yang membuat terang semua tanda yang berdesing di media. Di TV, koran, internet, radio, serta media yang jangan-jangan hanya menghamba pada pemodal dan kekuasaan. Sementara aku satu sisi sulit keluar dari segenap tanda yang mereka taburkan. Putih pada hal hitam. Bersih pada hal kotor. Adil pada hal dhalim. Benar pada hal salah. Sungguh dua kutub ini sekarang mencair batas-batasnya. Karena itu aku butuh ilmu tembus pandang.

Aku butuh ilmu tembus pandang. Dan aku akan mencarinya hingga ke dasar nurani yang terdalam. Mungkin di situlah aku bisa mengaji tanda-tanda dengan cerdas. Menjadikan penglihatanku terang dan tak puas oleh yang tampak.

Selamat malam, kutembus pekatmu.

matorsakalangkong

Sumenep, 12 Januari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline