[caption id="attachment_89116" align="alignleft" width="358" caption="bulancahaya9.blogspot.com"][/caption]
Ya Rasul Jarak sejarah yang jauh antara kami denganmu Tak mampu menghadang gelegak kerinduan kami di setiap kali namamu kami sebut
Tapi kami sadar ya rasul
Kami mengingatmu ketika merayakan hari lahirmu Besok kami alpa Pikiran kami kembali terjajah Oleh ribuan mitos dan fakta Yang menjauhkan kami darimu
Terus terang kami linglung ya Rasul Oleh tingkah kami penduduk bumi Yang gemar sekali menikam sifat shidiq-mu
Melemparnya ke batas tepi yang mengaburkan pandangan kami
Hingga kami tidak tahu batas bohor-jujur lagi
terus terang kami linglung ya Rasul karena kami anak muda Yang tidak lagi hormat pada orang tua
karena kami orang tua Yang tidak lagi sayang pada anak muda
karena kami adalah pemimpin
yang tidak lagi amanah sama rakyatnya
karena kami rakyat
yangtidak lagi santun bersuara
Kami gemar mencaci Gemar berkelahi Gemar merajakan nafsu Gemar kehilangan kesabaran diri Inilah kami, umatmu hari ini ya Rasul
Setiap hari setiap malam kami berjibaku mengejar dunia Berani mengosongkan makna Menanggalkan pelajaran kesederhanaanmu
Kami tahu Ya Rasul Engkau menjahit sendiri pakaian sobekmu tidur beralas tikar jauh dari gemerlap dunia Sebagaimana dipertontonkan oleh raja Roma
Ya Rasul Akhlak missi utama kerasulanmu Telah tergantikan oleh nafsu kami Kami persis binatang jalang Saling mangsa dan saling terkam Tak ada lagi akhlak kami pada Sang Pencipta Tak ada lagi akhlak kami pada sesama Apa lagi pada lingkungan Yang setiap hari kami kuras isinya
Ya Rasul Kami hanya berharap Syafaatmu
sumenep,14 pebruari 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H