Lihat ke Halaman Asli

Harry Wicaksana

Just chill n relax

Bandit... Kau Meresahkan Transportasi Umum!

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14184415101019391803

[caption id="attachment_340946" align="aligncenter" width="500" caption="Transportasi Umum di Indonesia (blogspot.com)"][/caption]

Saya akan menceritakan pengalaman peribadi ketika mengalami Kejahatan di Transpotasi Umum, baik langsung saja sekitar pertengahan bulan Oktober 2014 kemarin, Saya menghadiri acara Reunian SMA di Blok-M Plaza, Bulungan, Kebayoran Baru- Jakarta Selatan. Singkat cerita waktu itu saya keluar dari Mall kisaran jam 8 malam dan malam itupun saya harus pulang ke Bogor karna esok hari kuliah, saya menunggu Bus dekat jembatan penyebrangan (dekat Terminal Blok-M) tidak lama kemudian Bus Metromini jurusan Blok-M – Ciputat datang lalu bergegas lah saya naik Bus tersebut. Dan ternyata sudah penuh oleh kayawan-karyawati tetapi ada bangku kosong dibagian paling belakang sudahlah saya duduk disitu. Kemudian ketika berada di Perempatan Lampu merah tiba-tiba ada 2 Anak Punk Jalanan naik ke Bus tersebut dan salah satu dari mereka menghampiri dan duduk disamping saya dan mengajak obrol pula, saya tanggapi walapun sedikit resah dan takut. Benar saja feeling saya, tidak lama kemudian dia memalak jam tangan saya dengan cara memaksa, saya membrontak si Anak Punk Jalanan itupun makin “beringas” memukul pala saya alhasil saya melawan dan berteriak pada akhirnya penumpang yang lain-nya menghampiri saya dan ke 2 Anak Punk Jalanan tersebut kabur entah kemana.

Sama hal nya ketika saya berada di Angkutan Umum jurusan Parung - Bogor Kota, ketika angkot sudah mau jalan (setelah lama Menge-tem) tiba-tiba seorang pengamen tanpa alat musik datang dan naik ke angkot tersebut. Awal-awal dia menyanyi (bikin pusing karna tidak enak didengar) kemudian setelah selesai dia mengulurkan tangan untuk meminta (bayaran nyanyi-nya) tetapi sekian penuh orang yg berada di angkot hanya satu orang yang ngasih uang (kebetulan saya pun tak ada uang receh) dan ternyata dia malah mengeluarkan silet dan menggores-goreskan tangan nya dan berkata “lebih baik gue meminta dan mengamen daripada gue mencopet ataupun menjambret” lontaran kata-kata itu pun terus dia ucapkan. Otomatis dengan perbuatan pengamen tersebut saya ataupun seluruh penumpang merasa resah dan kami terpaksa lah mengasih uang ke pengamen tersebut dengan maksut agar ia cepat turun dan pergi.

Kasus yang ter-hits saat ini ialah seorang pemuda yang saat ini kritis di RS. Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) karna peristiwa penjambretan yang dilakukan di Kopaja (bus kota). ketika itu sang penjambret hendak merampas Handphone korban, lalu seketika pemuda itupun berontak dan melawan. Alhasil dengan keji nya si jambret itupun menusuk korban sebanyak 2 kali lalu ia kabur tanpa hasil (tidak mengambil HP).

Dan masih banyak lagi kasus-kasus kejahatan di Transportasi Umum baik di Bus, Angkutan, Taksi, Kereta dll. Dengan kejahatan seperti Penjambretan, Pencopetan, Pelecehan Seksual bahkan hingga Pemerkosaan. kita rakyat Indonesia sangat berharap pemerintah (instasi Keamanan) ikut andil dalam masalah kejahatan di Transportasi Umum ini. Karna dengan Transportasi Umum yang kurang nyaman ini akan menurunkan kemauan masyarakat untuk menggunakan Transportasi Umum (lebih nyaman dengan kendaraan pribadi) otomatis bila hal ini terus-menerus terjadi maka kondisi jalanan ibukota ataupun kota-kota besar lain-nya semakin macet dan tidak produktif.

Pada akhirnya Gubernur DKI- Jakarta (Pak Ahok) ini menginstruksikan untuk pemasangan CCTV di setiap ruas jalan-jalan ibukota bahkan setiap angkutan umum yang beroperasi di pasangkan CCTV dan itu wajib. Semoga kepala daerah di seluruh Indonesia mengikuti ataupun ikut andil dalam masalah kejahatan di Transportasi Umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline