Lihat ke Halaman Asli

Harry Wicaksana

Just chill n relax

Balada Dunia Penerbangan di Akhir Tahun

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ya... Musibah memang kuasa Tuhan, kita sebagai mahkluk ciptaan-nya tidak mungkin tahu Apa, Kapan, Dimana, Siapa yang akan terjadi musibah... Akhir tahun 2014 ini Tanah Air kita berduka atas insiden kecelakaan AirAsia QZ-8501 (28/12/14), kita semua doakan penumpang atau awak AirAsia dapat ditemukan jasad nya segera ter-identifikasi dan dapat dimakamkan oleh keluarga masing-masing.

Sampai sekarang ini saya pribadi masih belum paham dan mengerti apa kegunaan-nya pelampung dipesawat (???) dan pelampung ini selalu diwajibkan diperagakan oleh pramugari/pramugara... ya tentu semoga kali ini berguna karna mengingat lokasi jatuhnya AirAsia di lautan. Sepanjang tahun 2014 ini tahun kesialan (bala)-an nya bagi dunia penerbangan Malaysia... bertubi-tubi mereka dilanda musibah. Kalau alam semakin tahun tidak bersahabat saya usulkan dalam kurun waktu 10 Tahun mendatang disetiap maskapai pesawat disiapakan parasut bukan lagi pelampung.

Safety tools ideal-nya yaitu : Motor = Helm, Mobil = Airbag, Kapal laut = Pelampung, Pesawat terbang = Parasut. Iya toh???. Ide siapa yaaa kalo safety pesawat terbang itu pelampung... saya yakin dalam 10 Tahun mendatang akan ada inovasi pengunaan parasut semudah menggunakan pelampung... pramugari/pramugara cukup kurang dari 3 menit menjelaskan-nya.

Saya dikasih tahu (kebetulan sepupu saya seorang pilot) bahwa semua pesawat terbang dibuat dengan ratusan bahkan ribuan simulasi turbulen (kondisi cuaca ekstrem) maka dari itu harga pesawat sangat amat mahal. Normalnya kondisi pesawat bagus dan prima maka dengan kondisi cuaca paling ekstrem sekali pun seharusnya bisa dilewati oleh pesawat yang bersangkutan, apalagi model ter-anyar.

Karakteristik dan tipikal indon itu setiap dikasih ide apapun, jawaban-nya ialah “ora mungkin” J padahal saya yakin 10 Tahun mendatang akan ada inovasi pengunaan parasut pada pesawat terbang. Dihari ke- 2 pencarian oleh Basarnas ditemukan serpihan-serpihan dan jasad korban pesawat baru ditemukan (amat telat). Hmmm saya sudah jenuh mendengarkan pengamat-pengamat penerbangan yang ada di TV yang dibahas itu-itu saja... semuanya mengatakan kalo kondisi pesawat ialah good condition. Kalo sampai ada kejadian sekali lagi kasus tidak berfungsinya alat-alat navigasi pesawat kayaknya semua alat-alat tersebut harus di recall (pake cara kuno saja). Better than pesawat terbang sekarang menggunkan cairan yang berwarna pekat saat terjatuh ke laut, sehingga tim sar pun dapat menemukan pesawat dengan mudah.

Kakak saya sendiri tadi mesan tiket ke Singapore, ditawari AirAsia 850ribu... Kakak saya tidak mau... diambilah LionAir 1,6juta, ohmygod... ternyata sugesti itu mahal toh. Padahal kan Lion juga sudah “pernah’... dasar orang Indonesia cepat heboh cepat pula melupakan (hehehe). Setelah beberapa jam saya ingatkan lagi dia langsung mencari maskapai yang belum “pernah” pada akhirnya kakak saya memilih TigerAir, yaaa walaupun agak ribet booking tiket-nya. Ideal-nya kalo mau tenang (tidak stress) ketika naik pesawat telan lah antimo 2 biji... dipesawat lelap tidak mikir yang aneh-aneh, yang penting sampai tujuan dengan selamat. (tips saya).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline