Negara ku ini memang sudah benar-benar mengerikan, negara tempat ku lahir dan di besarkan yang dahulu indah kini sudah sangat tragis, banyak penculikan dimana2,pembunuhan,pemerkosaan,korupsi,bahkan demonstrasi hampir terjadi silih berganti,. aku selalu berharap kapan indonesiaku ini aman.
Aku merasa ketika keluar dari rumah untuk melihat dan menjelajahi negaraku rasanya aku merasa kejahatan ingin mendekat. sebut saja para tikus-tikus berdasi yang menggrogoti Rumah Kardus, mereka benar-benar tidak punya hati-akal dan pikiran mereka tak pantas di sebut pemimpin, mereka tak pantas di sebut sebagai manusia, hewan saja memiliki hati, hewan selalu berbagi kepada temannya di saat mereka susah. tapi ini para tikus berdasi yang hanya mementingkan perunya sendiri, tak pedulikan perut rakyat yang berada di bawah pimpinannya.
Pembunuhan sadis hampir terjadi di setiap daerah, para pembunuh tak pernah mengenal siapa yang akan di bunuh-dari mana asalnya atau apa yang akan terjadi jika ia membunuh, mungkin jika hal itu sempat terpikir oleh si pembunuh Indonesia bersih dari pembunuhan kali yah...:) si pembunuh juga sama layaknya tikus-tikus berdasi ia tak pantas di sebut manusia. Kadang aku berfikir kenapa Tuhan tak membunuh manusia ini saja pada saat mereka belum beranjak dewasa, jika dewasa kini mereka hanya merusak bumi dan membuat yang lain teraniaya dengan kelakuan mereka. tapi Tuhan masih baik Dia tidak bersikap sesuka hatinya.
Kini Demonstrasi juga sama halnya dengan kasus yang lain, begitu sering banyak aksi mahasiswa-buruh-bahkan pedagang yang terus mengapresiasikan aksi dan pendapat mereka, cuma saring saja aku pernah melihat aksi Demonstrasi buruh pada saat Hari buruh mei lalu, mereka sangat bersemangat layaknya orang yang sangat kehausan,mereka terus berteriak seperti sedang melawan penjajah jepang, mereka berteriak di gedung-gedung yang dituju, dari pengalaman ku ini aku dapat menilai ada positif dan juga negatif.
Pertama positif ku menurut ku tindakan mereka bagus karena mereka dapat mengeluarkan semua unek-unek yang ada pada diri mereka, terus mereka dapat menjadikan demo itu sebagai kebersamaan dan persaudaraan karena mereka saling bertujuan untuk hal yang sama. dan menurut pendapat negatif ku aksi mereka itu percuma karena pendapat dan aksi kita tak pernah di dengar oleh para pemimpin, walaupun kita unjuk rasa sampai malam tetapi tetap saja tak di temukan hasil yang adil. ujung-ujungnya kita di tipu oleh para pemimpin, karena mereka hanya bisa memakan hak yang bukan milik mereka. seperti unjuk rasa kenaikan harga BBM hari ini ,hampir banyak daerah yang unjuk rasa, tetapi apa yang di lakukan pemerintah???? Kita lihat saja nanti..malah unjuk rasa ini banyak menyumbangkan nyawa orang-orang yang tak salah apa-apa, bukan menyumbangkan kebaikan justru malah di awali dengan kesedihan.. :(
Menurut ku negara ku ini layaknya sudah seperti benang kusut yang tidak ketemu titik ujungnya, sehingga sangat sulit sekali untuk di ulurnya. kampanye di mana-mana menyiarkan ke peduliannya kepada rakyat dengan program ini-itu kini tak ada yang bisa di percaya, sulit untuk memilih mana pemimpin yang bisa bertindak untuk menghijaukan,menentramkan,mensejahterakan indonesia. aku bermimpi agar negara ku memiliki pemimpin yang dapat memberikan keadilan pada hukum bukan Pemimpin yang memilikikeadilan pada perut dan kekenyangan masing-masing. Pemimpin yang dapat memberikan canda dan tawa untuk indonesia bukan pemimpin yang selalu memberikan air mata untuk indonesia. Pemimpin yang dapat menghargai prestasi anak indonesia bukan pemimpin yang acuh dan cuek dengan anak indonesia.Pemimpin yang rendah hati dan bersikap layaknya seperti rakyat pada umumnya bukan pemimpin yang tak mau kenal dengan rakyatnya. dan Pemimpin yang takut akan dosa dan azab Tuhan Yang Maha Menentukan Hukum, Pemimpin harus tau satu hal bahwa ia akan di adili oleh Tuhan Yang Maha Kuasa atas apa penderitaan rakyatnya yang ada di bawah pimpiinannya.
Semoga ketika aku bangun dari mimpiku aku sudah melihat INDONESIA negara ku ini telah berubah dan dapat di ulur se lembut dan se putih benang .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H