Heboh harga cabai naik di Tanah Air hingga mencapai 100-150 ribu/kg, membuat orang perkotaan/pedagang makanan kalang kabut saking mahalnya harga cabai.
Tapi memang menanam cabai sedikit sulit bagi yang tidak professional, jadi wajar harga tinggi. Contoh saja yang keluarga kami alami di kampung,(ceritanya maaf bukan bermaksud sombong) saya ada lahan di kampung sekitar 2350m2, ceritanya baru beli tanah lagi (buat investasi daripada duit disimpan di Bank..Allhamdulillah). Tadinya sama pemilik lama ditanami cabai, setelah saya beli,kesepakatan lahan tersebut tetap diolah/ditanami oleh yang bersangkutan, jadi bagi hasil 50:50,soalnya saudara tidak ada yang mau mengolah tanah tersebut, berhubung musim hujan saat ini, hasilnya gagal total. Untung sebagian saya tanami sengon laut, persiapan jika pensiun kerja di Arab Saudi, jadi intinya memang katanya susah tanam cabai.
Ngomongin harga cabai di Tanah Air memang bikin pedas sana-sini, beda lagi di Arab Saudi, orang Arab akan melongo jika melihat harga cabai di Indonesia yang begitu fantastis saat ini, maklum di Negeri Gurun ini, walau bahan makanan impor tapi harga tetap terjangkau termasuk harga cabai tersebut.
Semalam saat saya belanja di sebuah Supermarket di Jeddah, termasuk juga beli cabai, iseng saya jepret harga cabai hijau ternyata masih sangat terjangkau, harganya murah-meriah cabai hijau besar seharga 4,95 Sr/kg (1Sr=3500 Rupiah-an), begitupun harga cabai rawit/cengis hijau yang didatangkan dari India sekitar 12sr/kg (agak mahal ya?).
Yang lebih murah lagi adalah Chili Bell Green atau cabai yang besarnya segede buah tomat, harganya cuma 5,5 Sr/kg. Ini masih ada diskon 50%, jadi hitung sendiri, murah sekali bukan?
Mengapa harga cabai di Arab Saudi sangat terjangkau? alasannya simpel saja, orang Saudi Arabia tidak begitu suka rasa pedas dari cabai, mereka beli cabai hijau kebanyakan untuk lalapan saat makan Nasi Bukhori/Nasi Kabsah, Nasi Mandii dll. Jadi pemakaiannya tidak begitu banyak.
Untuk cabai merah malah kurang laku setahu saya,pernah saya ditawari hampir setengah kardus cabai merah sama pedagang sayuran di sebuah toko khusus sayuran milik orang India/Bangladesh, tapi saya menolak, karena memang jarang masak, dan lagi pula buat apa cabai merah? orang Arab pada takut/tidak begitu suka dengan cabe merah, "Haaarr!" pedas, katanya.
Umumnya impor sayuran termasuk cabai didatangkan dari Mesir, Pakistan dan India. Dulu dari Yaman sebelum Yaman bergolak.
Wassallamah..!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H