Lihat ke Halaman Asli

Mengintip Para Pekerja Keras dari Pakistan yang Ada di Jeddah-KSA

Diperbarui: 18 Februari 2016   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pekerja construction dari Pakistan dekat tempat tinggal saya di Jeddah/pic-sayeed kalba kaif"][/caption]Sektor kerja di Saudi Arabia sepertinya sudah dibuat section atau segments khusus tergantung dari negara mana mereka berasal.

Contohnya untuk tenaga paramedis macam perawat wanita/nurse di dominasi para pekerja atau gadis-gadis dari Philippines, ini terjadi karena sudah seperti terstruktur lama dari dulu, walau ada dari negara kita tapi tak sampai 2% menurut perkiraan saya.

Begitupun untuk sektor hospitalities, hotel, waiter, cafe di dominasi pekerja dari Philippines, bahkan sektor informal macam sopir rumah dan PRT sekarang dikuasai oleh tenaga kerja dari Philippines, ibarat kata negara Timur Tengah itu seperti rumah kedua bagi warga Philippines, karena orang-orang mereka mampu menguasai di segala bidang di negara Arab GCC, bukan karena disana tidak ada pekerjaan seperti tuduhan sebagian TKI Indonesia, tapi karena kemampuan mereka dalam merebut pasar tenaga kerja di negara Arab GCC, juga persatuan/link diantara mereka sangat kuat.

Untuk jenis pekerjaan pertokoan biasanya ambil dari India, sementara untuk kerja kasar macam cleaning servis, penyapu jalanan dan sebagian di pabrik atau restaurant dikuasai oleh pekerja Bangladesh.

Sementara untuk sektor kerja" Blue collar atau untuk real men atau pekerja kasar 'macam sektor construction/bangunan, pabrik industries berat, sopir trailer, sopir taxi banyak dikuasai oleh pekerja dari Pakistan, selain pekerja dari Mesir dan Yemen.

Tapi untuk saat ini sektor tersebut didominasi oleh pekerja dari Pakistani, seperti di depan tempat tinggal saya ada perbaikan jaringan cables sepertinya, hampir 90% pekerjanya dari Pakistan, juga di tempat lainnya di sektor serupa.

Kelebihan orang Pakistan memang lebih kuat dibanding pekerja dari negara lainnya bersaing dengan orang Mesir dan Syrian, selanjutnya orang Yemen... sisanya India, Bangladesh, Philippines... ini jika dilihat dari urutan kekuatan fisik mereka.

Mereka juga mampu bekerja dibawah terik matahari dan cuaca panas, dari pengamatan saya dan ngobrol-ngobrol dengan orang Pakistan, hal ini terjadi karena gaya hidup mereka dari makanan yang mereka konsumsi.

Orang Pakistan umumnya mengkonsumsi bukan nasi, tidak seperti halnya orang India, Bangladesh, Philippines dan Indonesia, mereka mengkonsumsi gandum (tamis,roti, pathira dll), kacang-kacangan (foul), serta sejenis susu (laban, jabathi, keju dll), mirip dengan orang Mesir tak heran tubuh mereka cenderung slim, tinggi dan kuat,sangat sulit mencari orang pendek dari mesir dan pakistan di Saudi Arabia, berbeda dengan orang India walau agak tinggi tapi tulangnya kalah kuat dibanding orang Pakistan, apalagi orang Bangladeshi yang cenderung pendek dan kurang kuat, walau hampir dari ras yang berdekatan,selain itu gaya hidup sehat tidak merokok dan hanya minum air basbus/air mentah/air mineral( no drink carbonate) bukan karena mereka sadar kesehatan tapi duitnya mending buat dikirim ke keluarganya

Kalau orang Bangladeshi lebih lucu lagi, saat menanak nasi begitu sudah 65% matang airnya malah dibuang dan ditambahi lagi air panas yang baru, efeknya nasi seperti banyak tapi isinya cuma air/mirip daging sapi glonggongan he he... Vitamin B-nya juga banyak yg terbuang, tidak heran orang Bangladeshi walau makan banyak mereka sepertinya lapar terus, karena nasi yang dimakan minim karbohidrat/vit B.

Kembali ke orang Pakistan krena kelebihan tersebut untuk sektor construction, didominasi tenaga kerja dari Pakistan, pernah dulu kami services AC yang freon-nya habis dan ditangani oleh orang Pakistan, kita menurunkan AC sampai tiga orang masih teriak-teriak Karena berat banget, sementara orang Pakistan membawa AC seorang diri ke lantai atas ditaruh dipunggung tidak masalah.. Luar biasa.. ha..ha..( jadi malu hati kita).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline