Lihat ke Halaman Asli

Piye Kabare, Enak Jamanku To

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1381798007292282171

Mendengar petikan bahasa ( dalam logat jawa ), piye kabare,  enak jamanku to,  yang kini sering muncul ditengah-tengah masyarakat indonesia , dan menghiasi dibeberapa media sosial,  kita pasti ingat beberapa tahun silam pertama didengungkanya reformasi Mendengar kata reformasi, sepontan kita akan ingat peristiwa lima belas tahun silam, sebuah peristiwa yang mengerikan dan membawa Republik kita nyaris berada dititik nadir, sebuah kejadian yang memporak porandakan jakarta sebagai ibu kota negara, dan diikuti hampir seluruh kota kota besar dinegara ini terjadi kerusuhan sebuah aksi pergerakan sosial yang dimotori mahasiswa, yang berujung pada pergerakan masal mayarakat yang liar hingga menyebabkan penjarahan terhadap toko toko, bahkan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, baik dari kalangan mahasiswa, aparat dan tentunya masyarakat yang sesungguhnya  tidak mengerti apa yang terjadi sebuah pergerakan yang diikuti hampir seluruh elemen dan lapisan masyarakat terjadi , sebuah anti klimaks pada kejemuan yang memuakan, sudah barang tentu semua orang tahu sebab musababnya, tidak lain adalah Rezim Orde baru, sebuah Rezim yang berkuasa selama 32 tahun, dengan pemerintahan yang otoriter, pimpinan jenderal bintang lima the  smiling  jenderal,  dialah    ” SOEHARTO” seorang penguasa yang pandai menyembunyikan prilaku kejam dibalik senyumnya, seorang penguasa yang hanya menggunakan telunjuk jarinya untuk menghilangkan orang dari muka bumi….sebuah pemaksaan pencitraan dengan memaksa orang menganggukan kepalanya, dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi negeri ini, mulai dari hukum , ekonomi, dll dari itu semua yang kita ketahui bersama asal muasal kaum yang mengaku cendikiawan menggelontorkan kata ” reformasi untuk negeri kita ” sebuah gerakan pemaksaan perubahan dari Rezim yang sudah tidak mungkin lagi untuk melanjutkan tiraninya, tapi sadarkah kita bahwa Gerakan Reformasi telah berhasil ? saya berpendapat bahwa gerakan Reformasi 1998 telah berhasil….yaahhh berhasil ” MENUMBANGKAN REZIM ORDE BARU “ dan melengser keprabonkan soeharto dari singga sananya, namun gagal dalam mereformasikan Republik Indonesia, dari keterpurukan utang nasional, kemiskinan, hukum yang amburadul dan ancaman beberapa wilayah otonomi yang menuntut kemerdekaanya, dan hengkang dari NKRI….sedih

13817980911690104736

mari bersama kita simak, bahwa para pemikir dan pelaku politik kita yang cenderung egois, dengan alasan menuju domokratisasi, hingga tidak sadar bahwa mereka salah arah, akan dibawa kemana reformasi ini, tidak jarang para pembuat undang undang malah menyalahkan undang undang dasar yang menurut dia harus dilakukan amandemen, sebuah undang undang dasar negara yang dibuat oleh para pendiri bangsa, yang diyakini akan up todate sepanjang sejarah Republik indonesia, bahkan beberapa kali telah mengalami amandemen sebuah gerakan reformasi yang belum diamini segenap elemen, sebuah gerakan reformasi yang hilang dari nilai dasar Pancasila, reformasi yang tidak tersistem dengan jelas, dan bisa dikatakan bukan reformasi atas nama Bangsa dan negara,  melainkan reformasi atas nama kelompok golongan kini kita  hanya mampu berharap, bahwa tahun 2013 yang dianggap sebagai tahun politik ini mampu memberikan pencerahan kepada para pelaku politik dan para pengambil kebijakan, dan kita sekali lagi hanya berharap agar partai politik melalui Pemilu 2014 , mampu menyiapkan pemerintahan dan para pelaku politik yang lebih bermutu sehingga mampu mengembalikan arah reformasi kejalan yang sesungguhnya tolong anda pikirkan para pembuat undang undang, coba anda renungkan para pengurus negara, mahasiswa, lsm, ormas dan masyarakat dimanapun berada…. malu kah kita jika kini muncul bahasa ditengah-tengah masyarakat ” PIYE KABARE,  ENAK JAMANKU TO ? ” oleh : totok towel http://kabarpemiludepok.com/2013/10/13/piye-kabare-enak-jamanku-to/



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline