Lihat ke Halaman Asli

Rutinitas Monoton Adalah Resep Bencana

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1411710957492030683

[caption id="attachment_344516" align="aligncenter" width="500" caption="http://exaleadership.com/wp-content/uploads/2014/08/tantangan-eksekusi-rutinitas.jpg"][/caption]

Dinamisasi kita akan tampak disetiap jengkal waktu, pertumbuhan terus berjalan teratur pada poros sistem keteraturan, mengingat dalam sebuah kehidupan ada pembaharuan hadir setiap waktu, perbaikan hadir setiap saat, namun mengapa disatu titik tertentu terkadang kita berhenti dalam pergulatan dinamika diri ? pikiran dan jiwa kita sulit berkembang sekaligus mudah goyang dan timpang. Kemalasan dan kenyamanan sudah menjadi budak untuk menguasai semangat dan ambisi. Hidup bagaikan kepingan tanah tak bertuan, mudah di injak dan retak, seperti batu yang terus di hantam arus, berpotensi tinggi berdampak kehancuran.

Dengan terbiasa melakukan Rutinitas konstan dan monoton itu sebenarnya adalah resep bencana yang akan membunuh setiap sel-sel kreativitas kita, berpotensi menjadi menusia setatis seperti robot tidak pernah tumbuh dan berkembang. Kemalasan yang di anggap nyaman akan terus memanipulasi jiwa dan fikiran, entah kapan kita tersadar bahwa alam semesta ini tidak pernah diam, terus bergerak dan berputar bereaksi dalam pilar kehidupan.

Tidak ada awal dan akhir, tidak ada ruang dan waktu, yang ada hanyalah ada. Semuanya terus berekpansi, ber-evolusi. sia-sialah bagi orang yang berusaha diam seperti batu di arus hidup ini, menginginkan kepastian ataupun ramalan masa depan, karena sesungguhnya justru ketidakpastian manusia dalam usahanya dapat berjaya. Pada hakikatnya semua ramalan berbicara di level potensi. Namun kita bisa menjalaninya dengan tendensi. Tendensi akan memanifestasikan potensi tersebut. Dan sejatinya tidak ada yang lebih penting dari pada saat ini, hanya pada saat ini kita mampu merasakan masa lalu dan mewujudkan masa depan, saat ini selalu ada pembaharuan tanpa batas. Tapi begitu kita terjebak dalam suasana rutinitas yang monoton, maka selamanya kita mengambang di pemahaman hidup yang dangkal. Ingat sebenarnya tidak ada jalan pintas. Sekarang kita boleh menganggapnya hal kecil,  padahal ini ibarat hutang yang harus di bayar tubuh.

Mulailah setiap langkah kita dengan penuh kesadaran dan keterjagaan, bebaskan belenggu hidup dengan tidak menempatkan kebahagiaan pada sesuatu yang kita miliki, beri ruang sunyi untuk melepaskan semua keterikatan pada sesuatu yang fana, buat detik baru, persiapkan mental dan keberanian untuk mengubah rutinitas yang membakar semangat. Dengan begitu kita akan keluar dari rutinitas nyaman dan memulai tahap awal memasuki zona tantangan. Dan di dalam zona tantangan inilah kita bisa berkreasi tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang dinamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline