waktu begitu cepat berlari kencang, tanpa sadar waktu terus melahap porsi yang lebih banyak, menjadikan detik itu terasa usang dan mengambang dalam kebutaan dan ketika kesadaran muncul, bahwa sejak kita lahir sampai detik sekarang terasa bagaikan sekedip mata, tidak ada yang mengira bahwa waktu senantiasa menutup mata kita sehingga lupa akan jalan menuju eksistensi diri. tetapi waktu akan memberikan jeda dan celah kosong bagi mereka yang mau sedikit akrab dengan waktu. keakaraban kita dengan waktu cukup dengan memanfaatkan setiap detiknya, kemurnian yang di sisipkan kejujuran dan kebaikan, serta memompa kegiatan yang sekiranya bisa bermanfaat buat orang lain. tak usah terburu-buru berjalan mengarungi perubahan dan merubah semua tatanan kebelengguan, karna keterjagaan dan kesadaran akan membangunkan jiwa yang selama ini telah tertidur.
Dinamisasi manusia akan tampak disetiap jengkal waktu, di saat mengerti bahwa manusia akan selalu di hukumi oleh pengetahuanya sendiri, berangkat dari pengetahuan itulah manusia dapat menyempurna. tampak jelas bahwa manusia merupakan makhluk sempurna di bandingkan makhluk yang lainya. pertumbuhan terus berjalan teratur pada poros sistem keteraturan, mengingat dalam sebuah kehidupan selalu ada pembaharuan hadir setiap waktu, perbaikan hadir setiap saat, namun mengapa disatu titik tertentu terkadang kita berhenti dalam pergulatan dinamika diri ?
kenyamanan merupakan ruang yang selalu ingin di tempati semua orang, tatkala semua orang betah dalam kenyamanan. kenyamanan di sini artinya mereka yang senantiasa lebih memilih mengahabiskan waktunya untuk tertawa tanpa memperdulikan seberapa jauh ia menempuh dan mengerti makna hidup ini. tantangan dan rintangan serta masalah menjadi alasan untuk menumbuhkan sikap apatis. selimut yang kerap menyelimuti kehangatan tubuh menjadi prioritas penting untuk mengambat pertumbuhan diri. apakah kita tidak pernah sadar ketika kita berada dalam kenyamanan kerja otak mulai terhenti sejenak bahkan terhenti dalam waktu lama, hal ini bukankah dapat menyebabkan kesesatan jalan hidup. ibarat seperti berada dalam kegelapan lalu kemudian menggiringnya ke lorong kebutaan untuk melihat kehidupan yang nyata. oleh karnanya di sinilah peran penting mengapa kita harus sedikit akrab dengan waktu, jangan sampai kita menjadi object lawakan waktu. hanya karna tersentuh oleh nafsu dan kita terjebak oleh rutinitas yang monoton, sehingga lupa bahwa ketika kita berada di tengah kerumunan rintangan dan tantangan maka kerja fikir akan menjadi aktor utama untuk menyelamatkan kita dalam kehancuran dunia.
Bandung 30/11/2014
sumber foto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H