Lihat ke Halaman Asli

Potret Ketelanjangan di Bawah

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14180513351202511898

masih terlihat sama
dan tak ada yang berbeda
terlihat jeli
nyaris tak ada jiwa yang berdiri

kalimatnya sangat bijak
kata-katanya bertuan keharuan
hurufnya mengandung dosis kesadaran
ia adalah tinta dari segala penjuru keberanian

tapi mengapa....
di titik tertentu
semua terhenti di atas kertas
semua terhenti pada titik kejenuhan
tak ada pelaksanaan
juga tak ada tindakan
tugas nuraninya hanya terhenti di ujung kesadaran

rumput yang sedang bergoyang
kerap kau injak dengan kaki kesombongan
mantranya menjelma ambisi
dan kepalanya laksana peluru tak pandang bulu

ini bukan sebuah anologi
juga bukan komparasi
ini piramida realistis
jeritan hati yang real
sesuatu yang patut di maknai

lihatlah dengan potret hati
ia yang sedang duduk di atas jeruji besi
ia yang tak tau arti bitang di malam
dan sebongkah harapan yang ia makan
hanya sesuap air mata yang berlinang
hanya sesuap keajaiban yang tak pernah datang

lihatlah dengan potret hati
tundukan kepalanya
refleksikan ketelanjanganya
ucapkanlah dengan kata tak sama
padanglah dari sisi yang berbeda

jadikan tinta sebagai tugas amanah
jadikan sabda sebagian dari tindakan
mari bersama-sama merubah paradigma
karna sejatinya mereka adalah asal muasal manusia

..........................

08/12/2014
sumber foto

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline