Lihat ke Halaman Asli

Jefri Hidayat

Saya bermukim di Padang, Sumbar. Hobi menulis.

ketika Sarapan dengan Calon Bupati

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13919355071551466271

usai Subuh pesan saya kirim ke Pak Taufik Syukur. “Sarapan dimana bang?” tak berselang lama balasan saya terima. “dimana enaknya jef?”. Lalu saya membalas pesan tersebut. Dan kita pun sepakat sarapan kedai langganan.

Tidak sampai 15 menit kami sudah sampai di tempat yang dituju. Warung lontong di kwasan Pulau Punjung. Masakan enak, lengkap dan asyik buat diskusi. Apalagi kita sudah lama tidak ngobrol, lantaran kesibukan masing-masing. Beliau (TS) jadwalnya teramat padat.

Pagi itu kami berdiskusi soal pembangunan dan masa depan Dharmasraya. Soal Pembangunan RSUD yang mangkrak. Tentang daerah pinggiran yang belum tersentuh aspal. Tentang generasi muda yang butuh lapangan kerja dan masih banyak lagi. “kita masih dalam taraf berjuang. Sayang kendali wewenang bukan ditangan kita,”ucap TS sambil menyerumput kopi panas.

Dia melanjutkan bahwa sampai hari in tekad dan semangatnya masih. “jalan masih lurus. Tujuan abg tetap jef,”kata dia. Menjadi Bupati bukanlah ambisi tapi lebih kepada kepedulian terhadap kampung halaman. “tapi yang efektif itu harus menduduki eksekutif. Jadi..ya gimana lagi?”

Sebagai Ketua Komisi III Taufik Syukur cukup memahami bidang ekonomi, investasi dan Infrastruktur. Dia cukup prihatin melihat tingginya angkatan kerja. Sedangkan, lapangan kerja tak kunjung bertambah. “iklim investasi di daerah berjalan stagnan,”pendapat dia.

“sekarang coba liat kemana remaja lulusan SMA dan Universitas itu mencari kerja. Lapangan kerja tidak ada. Sangat disayangkan,”kata TS.

Alasan-alasan itulah yang membuat semangatnya kian bertambah untuk merebut posisi BA 1 V . “saya sudah siap untuk itu. Secara mental dan finansial,”tegas Sekretaris Golkar itu.

Sekarang, lanjut dia, masih tetap menjalankan konsep yang telah disepakati dua bulan lalu bersama tim pemenangan dirinya. Konsep itu adalah bergerak tanpa hiruk-pikuk media masa, jauh dari publikasi dan sepi dari sensasi.

Saat ini TS bersama dengan loyalisnya terus bergerak, bertemu dengan masyarakat, berdikusi serta memperkenalkan diri dalm bersosialisasi. Tidak hanya masyarakat, TS juga sering sowan kepa sespuh Dharmasraya. Baik yang ada dikampung halaman maupun yang dirantau. “Alhamdulilah sampai saat ini respon senior-senior sangat bagus,”katanya. “nasehat dan wejangan dari para senior membuat semangat saya semakin berkorbar.”

Masa kampanye pemilu Legislatif membuat intensitas gerakan Taufik berbeda dari biasanya. Taufik lebih cendrung door to door dan lebih dekat masyarakat. Dan hal tersebut juga luput dari pantauan media masa. “sistemnya under ground lah,”ujar dia.

Konsep yang dipilih itu kata TS lantaran isu Pileg menutupi pilkada, sehingga mau tidak mau strategi harus dirubah. Lagian, ucap TS dia tidak ingin menggangu konsentrasi teman-temannya yang lagi berkompetisi maupun menjadi tim sukses Calon legislatif. “yang didepan mata dulu dikerjakan. Pilkada kan setahun lagi,”terangnya.

“Insya Allah niat dan tekad itu masih bulat. BA 1 V harus direbut, agar keadaan ini berobah,”tegas TS.

[caption id="attachment_311105" align="alignnone" width="720" caption="(dukumentasi Pribadi)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline