Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Ikhtiar Seorang Bujang

Diperbarui: 8 Juli 2023   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sedari matahari malu-malu masih ngintip di ufuk pagi
berkemas untuk memulai hari
seorang bujang, dengan perut yang belum diisi pun dengan sesuap nasi
bergegas dengan motor kesayangannya
menuju sungai, bukan untuk bersantai, bukan melarung semua andai
bukan lalai, tapi
di sungai itulah usahanya akan dimulai dan pula dituai.

Dua batang pancing dan sekantong umpan jadilah sebagai bekal
menjemput ikan-ikan yang mungkin bisa dibawa pulang
tak menuntut banyak memang,
cukuplah untuk gulai pendamping nasi di meja makan
pun di hati tetap terjaga harapan pada rezeki yang kelimpahan. Yakin pada Tuhan.

Berlalu waktu dirasa pasti
matahari telah mulai meninggi dengan teriknya yang menukik bumi
sang bujang bersiap pulang membawa ikan yang berhasil didapat, pun tiada berlebih
cukup untuk disantap seorang diri
tanpa ayah ibu, tanpa kekasih
dengan syukur tetap di dalam hati, bakti hamba tiada terganti.

Wajah letih terpancar memang
tetapi rehat masihlah menjadi pantang
pulang ke rumah berangin sejenak saja
lalu bersiap untuk tugas-tugas lain di hadapan
melalui jalan nafkah dari Tuhan panjang membentang
dengan semangat tiada terhadang
tiada bimbang
hingga tiba waktu menuju petang.

Muara Bangkahulu, 8 Juli 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline