Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Puisi: Aku Melihat Senyum Terpajang

Diperbarui: 5 Juli 2023   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi banyaknya baliho tokoh politik jelang pemilu 2024. Sumber: Kompas.id/Didie SW

aku melihat senyum terpajang di muka-muka simpang
bukan iklan
hanya mengajak, memohon, merayu, mengharapkan
doa dan dukungan
pada siapapun yang mungkin berkenan
entah kerabat, entah sahabat, entah teman kenalan
entah mereka yang sekali ada belum pernah terlibat pertemuan

beragam janji dan semboyan
berundak sederet visi dan misi untuk ke depan
tertera, entah di atas, bawah, atau samping kiri dan kanan
senyum-senyum terkembang, yang terpajang penuh keramahan
tiada lain untuk mendapat simpati
dan kepercayaan

ya, pesta demokrasi memang belum terlalu dekat
tapi suhu panas politik sudah terasa semakin hebat
saling dukung atau saling debat
jadi pemandangan yang lazim terlihat
mengejar dan menjaga elektabilitas apapun mungkin diperbuat
tak peduli kadang saling babat

dan di sini, tak ada yang bisa aku lakukan
selain hanya sesekali menyimak atau memandang dari kejauhan
dengan harapan-harapan
semoga tidak terjadi apa-apa yang ditakutkan
entah itu pertengkaran kecil ataupun kerusuhan
yang kan timbulkan keresahan dan kerusakan

semoga pula senyum-senyum yang terpajang
bukan hanya sekadar dan sesaat
tetapi selalu dan selalu hadir di masyarakat
dengan kesungguhan membawa manfaat
hingga terwujud kehidupan yang bermartabat

lagi, aku melihat senyum terpajang
dengan segala embel-embel yang meyakinkan

Muara Bangkahulu, 3 Juli 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline