Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Cerita Sungai Sekali Waktu

Diperbarui: 8 Juni 2023   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini alirku
tak lagi deras sungguh
lambat teramat
jauh susut
terkuras terik
panas musim kemarau
yang sekali ada tak dapat kuhalau

ikan-ikan yang sedianya berenang
mencari makan atau bersarang
di sisa airku yang nyaris menggenang
mati serentak
dan mengambang
setelah gelepar terakhirnya
tersengat listrik
yang memang sengaja dipantik
pula tersedak racun
yang pula dengan sengaja diracik
dan ditebarkan

dan kini
tak urung lagi
busuk dan amis nyeruak
dari sisa-sisa ikan yang berserak
tiada terambil
atau mungkin sengaja tidak diambil
karena ukurannya yang kecil
sedang alirku
ah, ini alirku tak lagi mampu
menghanyutkan apapun hingga jauh
terlanjur lumpuh
terhalang bendung
yang kini terlihat angkuh

dan kini
sampah pula terus menumpuk
dengan beragam bentuk
dan aroma
yang ada semakin membuat mabuk
hingga tubuh keruhku
semakin rapat tertutup
hilang bentuk

dan kini
tak lagi ada yang mau
mengunjungiku
pun sekadar membasuh kaki
atau sedikit meminum airku
hanya sesekali
itupun tak sampai sungguh ke tepianku
penasaran mungkin
untuk melihat bagaimana kini keadaanku

ya, ini alirku
sengaja memang aku ceritakan
agar kau dan semua tahu

Muara Bangkahulu, 08 Juni 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline