Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Aku, Sepatu Kehilangan Kaki

Diperbarui: 31 Oktober 2020   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bosan sudah menghitung hari
lama berdiam diri
tak lagi tahu berapa banyak waktu tersisih
termangu dengan kata menunggu
pada tingkatan laci bersusun rapi berselimut debu tapi
di balik pintu
yang kini nyaris selalu terkunci

entah, serupa apa kini
wajah bocah yang dulu hampir setiap hari
mempercayakan diri
menjaga kaki-kaki mungil nan lugu
entah berjalan entah melompat entah berlari
riang selalu tanpa tapi
berjumpa teman sepermainan berlatih bersosialosasi?

dan entah, berapa lama lagi terus begini
lapuk raga kehilangan fungsi
sedang takdir sekali ada tak dapat aku pilih
menurut hanya pada segala kehendak duli
berdiam di rumah saja untuk saat ini
bermalas-malasan hanya berdalih isolasi mandiri
terasa kini hanyalah jadi alasan yang basi

tak pernah kutahu pasti
sederet kata menduga hanya mencipta letih
dalam gelap dan pengap sunyi kembali

adalah aku, sepatu yang kehilangan kaki

Bengkulu, 31 Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline