Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Aku Memanggilnya Guru

Diperbarui: 27 November 2019   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dia yang serupa musim yang tak pernah bosan
merawat benih kehidupan
benih yang tak henti disemaikan
dan selalu berganti di bentang zaman

sepenuh sungguh dalam kesadaran
jalankan amanat dari Tuhan
pun beragam beban pula gurauan hari
tiada luput menerpa hati juga badan

dia yang umpama gerbang terbuka lapang
menyambut wajah-wajah polos
penuh harapan dan keceriaan
menuju masa depan yang belum tampakkan kepastian

tiada pandang pilih
pada warna pula pada strata yang ada
sambut hangat dan sapa pada semua
pun mungkin akhirnya diri terluput dari ingatan

dia yang menjelma pula bagai suluh penerang
di tengah kegelapan jalan
agar tak tersasar tujuan
walau mungkin melangkah perlahan hanya

tak ambil peduli apa menerpa
niat di dalam hati kan tetap sama
selalu dijaga
hingga bertemu akhir wujudkan cita

Bengkulu, 27 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline