Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Sumpah, Lagu, dan Warna Kita

Diperbarui: 25 Oktober 2019   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini sumpahku
sumpah kau
sumpah kita
lantang terucap sudah
satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa
bersatu dalam semangat yang sama
Indonesia

ini laguku
lagu kau
lagu kita
berpuluh tahun usia
tak pernah berubah
pada lirik pada nada menggema sama
Indonesia Raya

ini warnaku
warna kau
warna kita
paduan keberagaman
mencipta corak-corak yang indah
sama rasa dalam suka dalam duka
Bhinneka Tunggal Ika

kulihat ada mulai pudar tersamar kini
hilang nyaris
di luas bentang peradaban
tersapu deras aliran zaman
dilibas ganas ragam hasrat kepentingan
tinggal angan

tinggalkan aku
tinggalkan kau
tinggalkan kita
diam terpaku hanya
pukau pada kenyataan yang ada
terlanjur ajur bersama keakuan tiada bermakna

mengaku ini
mengaku itu
mengaku segala
hingga lupa tempat berpijak
lupa segala petuah bijak
hilang sadar harkat diri jatuh terinjak

sudahlah, sudahi saja
sudahi segera
sebelum benar-benar hilang semuanya tanpa sisa
selagi bisa
selagi hayat menopang raga
selagi daya mengayun langkah
selagi cinta tersemat masih di hati kita

selagi masih membentang masa:

sumpah kita
lagu kita
warna kita
kembalikan saja, kembali ke akar sejarah
biar jadi kebanggaan yang terpancar nyata
pada lisan kita
pada setiap gerak dan langkah kita
sebagai warisan untuk anak cucu kita

Bengkulu, 21 Oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline