Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Cerita Senin Pagi

Diperbarui: 22 Oktober 2019   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pagi yang cerah
Indonesia Raya bergema
khidmat, tiada apa jadi kendala
dan di balik tembok sekolah
asap menyembur
mencipta kepul dari ronggarongga nafas muda

lepas, hilang pantau
nasihat bijak dari ritual tiada menjangkau
sayup sampai
tersimpang angin kemarau mungkin
kalah vokal pula
dengan gadget yang tak pernah lepas dari tangan
nyaris

sesaat hening
dan bel berbunyi nyaring
jadi pertanda
bagi berpasang-pasang langkah untuk segera
menjemput atau menyambut
wajah yang mereka kenal bersama
entah dengan takut, entah segan, entah suka cita

beberapa pucuk surat di atas meja
lembar kertas samar aroma tembakau
tertera nama
dengan keterangan sakit
atau izin untuk tidak masuk sekolah
yang entah, apakah fakta atau pura-pura

ah, jawabnya ada di balik tembok sekolah
ramai suara tawa
juga aroma tembakau yang persis sama
dengan lembar-lembar surat di atas meja

Bengkulu, 22 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline