kau yang diam-diam membakar kini
serupa api dalam sekam
merah bara tersamar
menyebar dan membesar pasti
tak ada siapapun yang tahu tapi
kemarau, itulah umpama dijadikan sebagai dalih
menutupi kesalahan dan kecurangan
yang dengan sengaja dilakukan
berulang mesti, berkali-kali
tidak lain untuk kesenangan dan kejayaan diri
tampil ke muka penuh optimis dan percaya diri
menjelma anak manis
yang sekali tak akan pernah berbuat itu dan ini
ramah bertutur lisan pula berlaku teramat sopan
itulah menjadi topeng yang menutupi
perlahan, pelan-pelan tetapi pasti
tunai sudah semua ambisi
masih serupa api
kau bakar habis sekam hingga tak tersisa lagi
lalu undur diri seakan tiada apa yang terjadi
diam-diam, kembali
kau cari tumpukan sekam yang baru lagi
Bengkulu, 22 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H