Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Tersisa di Ujung Pena Kita

Diperbarui: 25 September 2017   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tersisa di ujung pena kita
tinta perjuangan, mesti
menjelma tetas semangat hidup sepenuh harkat
serupa tumpah darah
denyut nadi terakhir laman sejarah

bukan kesah basah keringat
mengaburkan niat
menghapus jejak perjalanan
hingga akhir
dilumuri noda-noda penyesalan

ya, kita memang bukan pahlawan
atau pejuang yang tetap melaju maju
pun musuh di muka
beribu hingga
menghadang dengan kilatan senjata

yang perlu kita lawan hanyalah kemalasan
kekerdilan semangat diri
yang terlanjur berkubur dalam keraguan
enggan memanggul beban
untuk kesenangan sesaat hanya

sekali lagi
tersisa di ujung pena kita
tinta perjuangan, mesti
tiada lain untuk kejayaan hidup masing-masing kita
atas dunia

bukan hanya berapangku tangan
dengan tengadah dan segala pinta

Bengkulu, 25 September 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline