Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Terkulai Harap di Bibir Ngarai

Diperbarui: 30 Agustus 2017   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berdiri di bibir ngarai
kini aku
coba membuang segala andai
pada semua kenangan lusuh
jauh terkucai

sansai
bertahun penantian berbuah jenuh
tiada kabar tersampai
dari bisikan angin berembus jauh
hanyalah hadirkan tikai

letih menggapai
patah harap meluruh jatuh
serupa daun-daun layu terkulai
usai berjuntai di ranting rapuh
tiada tahu kemana sampai

oi, lepuh kaki berkarat rantai
hilang teguh
hilang sudah segala gapai
dan hati lenguh
menduga harap tiada terpindai

masih, berdiri di bibir ngarai
kini aku
coba membuang segala andai

Bengkulu, 30 Agustus 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline