Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Puisi | Ledakan-ledakan Lagi Menyentak

Diperbarui: 30 Mei 2017   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ledakan-ledakan lagi menyentak khalayak
puing terserak
bersambut suara pekik, jerit tangis
pada kematian yang sungguh tiada layak
tuaian nafsu membunuh
tangan-tangan kebencian dan keangkuhan watak

dan fitnah pun merebak
ketiga agama, ajaran suci wahyu Ilahi
telah pula menjadi dalih pembenar segala aksi
yang sungguh di luar wajar
tertolak hati, akal dan juga nalar
hanya menurutkan ketersimpangan yang liar

dan kini, nyaris hilang segala tenang
segala damai yang lama dirangkai nyaris hanya tinggal andai
tinggal dongeng yang entah sampai kapan akan dikenang

dan kini, was-was, curiga dan harap-harap cemas
menjadi momok yang terus dan terus melintas
membayangi setiap langkah
menyesaki setiap hembus dan tarikan nafas
menguliti hati dan otak
hingga tiada urung jatuh dan terkulai lemas

dan kini, tertera sudah sebuah tanya
siapakah dia, dalang di balik segala tingkah?

ya, ledakan-ledakan lagi menyentak khalayak
tumbuhkan duka dan dendam kebencian yang mungkin kan terus memuncak

Bengkulu, Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline