jalan-jalan berlubang menghadang lalu
laju roda-roda kendara yang melaju tanpa malu
tanpa ragu-ragu
menggilas ruas dengan segala angkuh
berlalu perlahan menjauh
enggan berpaling perturutkan mau
berkejar ada ke arah tertuju
suara-suara mesin kendaraan beradu
nada knalpot
juga pengendara yang ada bosan menunggu
antrian panjang berujung buntu
menunda beragam rencana
tepatan waktu
menuntut segala tindak terburu-buru
jalan-jalan berlubang semakin mengganggu
menjelma kubangan
menganga hampir di badan ruas-ruas jalan seluruh
tiada terelak
memaksa melambat laju
sebab sekali salah tindak bahaya menunggu
menyapa nyawa tanpa pandang bulu
duhai, keluh hatiku
keluhmu juga mungkin, saudaraku
tiada yang tahu
siapa bersalah siapa pula akan tersalah
berujung hanya saling tuding saling tuduh
entah pengendara entah pejalan kaki
entah pekerja entah PU
ya, jalan-jalan berlubang wajah kotaku
entah kotamu, saudaraku?
Bengkulu, 8 Maret 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H