Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Sesaat di Persimpangan Jalan Kota

Diperbarui: 3 Maret 2017   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

entah dari mana mereka tiba
wajah-wajah polos yang seakan tanpa dosa
masih usia sekolah dasar aku rasa
berjalan menghampiri kaca-kaca kendaraan
di antara lampu merah lalulintas jalan kota

berbekal tamborin
ukulele atau beberapa eksemplar koran harian
dengan penampilan dan suara pas-pasan
menarik simpati pengendara
untuk mengeluarkan beberapa lembar uang kecil atau recehan
pun dengan keterpaksaan hanya

tanpa ragu-ragu mereka
seakan tiada rasa malu menyambut uluran tangan pengendara
lalu beranjak nyaris tanpa kata-kata
berjalan sedikit tergesa
menepi ke jalur hijau sebelum lampu hijau menyala
melepas kepergian roda-roda kendara

umpat dan caci maki para pengendara
atau pengguna jalan yang melintas lainnya
tiada urung kerap mereka terima
sebagai imbalan yang sedikit tiada pernah dipinta
dengan perasaan yang entah
tak sempat sungguh aku untuk bertanya atau sekadar menerka

ya, entah dari mana mereka tiba
wajah-wajah polos yang seakan tanpa dosa
menghias nyaris di setiap persimpangan jalan kota
tanpa instruksi tanpa aba-aba

Bengkulu, 2 Maret 2017

sumber gambar: hamasahdoster47.wordpress.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline