Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Duduklah dengan Nyaman

Diperbarui: 1 Oktober 2016   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

selamat pagi kawan
mendekatlah dan duduklah di sini
duduk di sampingku, tak perlu sungkan

duduklah dengan nyaman
ini bait-baitku tulus aku suguhkan
sebagai sarapan
bagi setiap hati yang berkenan

sederhana memang
sesederhana hari ini yang aku mulakan:
dua buah roti gepeng
sebotol mineral
jadilah sebagai kesyukuran

tidak banyak menu yang dapat aku hidangkan
hanya cerita pagi
yang ada disambut dengan genangan
sisa hujan semalam
pada ceruk-ceruk di laman

tawar saja
tak ada pedas asin di dalamnya
seperti pedas asinnya rasa perpolitikan
yang seringkali berlebihan
dan menggangu kesehatan badan

tidak pula ada rasa manis di dalamnya
seperti manisnya janji-janji
para penguasa
yang tak pernah terwujud nyata
kecuali hanya luka menganga gula darah

ya, duduklah dengan nyaman
duduk di hamparan luas kata-kata
bersandar pada pohon
yang kukur berakar pada perenungan

dan di sini, akan bercengkerama pula kita
tentang negeri yang bertabur warna indah
yang begi tenang
tanpa ada rusuh tanpa perang

Bengkulu, 1 Oktober 2016
mulakan dengan damai dan senyum terkembang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline