Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Kurasa Zaman Benar Telah Bertukar

Diperbarui: 23 Juli 2016   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kurasa zaman benar telah bertukar
nyata tak dapat diingkar walau sebatas kelakar

segala subur juga segala teduh menghibur
kini nyaris habis tergusur
dan mata sungai yang selayaknya jernih memancar
hanya ada semburkan bau amis lumpur
menjelma kubangan pupur
bagong-bagong modernisasi harap kesohor
yang dikerlip cahaya malam
membusung buncit dengan kaki selonjor
tak henti-henti tinggikan dengkur
menebar nafas-nafas panas beraroma kotor

musang-musang berwajah ganda kian lincah berkilah
kian asyik bersandiwara dan bersilat lidah
dengan semboyan-semboyan hampa:
demi pembangunan dan pemerataan daerah
demi kepentingan bersama
demi kesejahteraan rakyat semua
tanpa pandang siapa dan dimana jua
demi kemajuan bangsa
demi kebanggaan yang entah di mata dunia
demi dan demi yang tak sudah-sudah

lahan-lahan kebun dan sawah perlahan terus digerus
dipoles lapis-lapis beton hadirkan tandus
panas pijakan mengancam tapak-tapak kaki terbakar hangus
tiada lain tiada bukan sebagai permainan akal-akal bulus
yang hanya dan hanya mengejar bulus
tanpa peduli pada wajah-wajah
yang kini hanya bisa gelisah dengan harapan pupus

asap-asap hitam
limbah-limbah hitam
menjadi warna kebersamaan yang kian padam
menjadi pengubur kesahajaan alam yang silam
pekat dan semakin pekat
dengan bau busuk yang enggan berpendam
menyebar ada hingga ke rongga nafas menghujam
nafas yang semakin kehilangan salam
dan diam-diam diselimuti segala rasa dendam
yang entah bila akan menyentak
dengan nada-nada amarah
serupa gemuruh debur ombak di pantai karam

ya, kurasa zaman benar telah bertukar
nyata tak dapat diingkar walau sebatas kelakar

Bengkulu, 23 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline