Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Pada Remang Caya Purnama

Diperbarui: 3 November 2015   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dan pada remang caya purnama
terawang pandang
kata menerka
selaksa rasa yang dalam diam
diam-diam menjelma
tanpa salam
tanpa ucap sapa
serupa gentayang
tak tahu arah kemana entah

kali ini bukan pungguk kawan
menunggu di ujung dahan
hanya aku
duduk termangu di pelataran
tiada berkawan
semata bayang ingatan
menjuntai di lambai daunan
terpaan angin perlahan
teramat
dan kembali diam

resah badan
tumbang tertebang angan
terawang panjang teramat
tiada gapai
jauh sampai
dan hati sansai
acak terserak kata terkaan
yang terus dan terus
berganti tanpa ujung ketetapan

ya, pada remang caya purnama
terawang pandang
kata menerka
selaksa rasa yang dalam diam
diam-diam menjelma
satu
dua
tiga
hingga tiada hingga
entahlah

Bengkulu, 03 November 2015

gambar: Jansori Andesta (Rumpies)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline