Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Terulur Benang Terbang Lelayang

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14323949541981069848

sumber gambar: ibnubasith.blogspot.com

terulur benang terbang lelayang
di udara lapang
hijau rumputan sejauh pandang
berpagar ada pohonan julang
tiada berpantang
pun kuning terik garang memanggang
mewarna kulit perlahan meremang belang

tiada berpantang
dan tengadah pasti pandang menantang
silau kan ada melukis bayang
di jejakan kaki merupa tenang tiada goyang
pun kadang terhapus kerjap berselang
gurauan si awan putih gumpal mengambang
sandingan angin lalu menghilang
ke jauh ufuk batasan pandang

masih, terulur benang terbang lelayang
bukan hanya seorang
berteman kicau terdengar ada sayup menghilang
bukan kawan
ada juga kekanak lain sama semasa tertawa riang
asyik menggenggam pintalan benang
kadang berlari mencari imbang tegak lelayang
tiada beban tiada gurat sedih terpampang

sungguh terpahat senang di hati memang
hingga tiada rasa berlalu waktu merona petang
memanjang lekuk rupa segala bayang
isyaratkan diri untuk segera menggulung benang
mengayun langkah tertuju arah beranjak pulang
beranjak dengan dendangan riang

: lintasan hanya masa kekanak lagi terkenang

Bengkulu, 23 Mei 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline