sumber gambar: ibnubasith.blogspot.com
terulur benang terbang lelayang
di udara lapang
hijau rumputan sejauh pandang
berpagar ada pohonan julang
tiada berpantang
pun kuning terik garang memanggang
mewarna kulit perlahan meremang belang
tiada berpantang
dan tengadah pasti pandang menantang
silau kan ada melukis bayang
di jejakan kaki merupa tenang tiada goyang
pun kadang terhapus kerjap berselang
gurauan si awan putih gumpal mengambang
sandingan angin lalu menghilang
ke jauh ufuk batasan pandang
masih, terulur benang terbang lelayang
bukan hanya seorang
berteman kicau terdengar ada sayup menghilang
bukan kawan
ada juga kekanak lain sama semasa tertawa riang
asyik menggenggam pintalan benang
kadang berlari mencari imbang tegak lelayang
tiada beban tiada gurat sedih terpampang
sungguh terpahat senang di hati memang
hingga tiada rasa berlalu waktu merona petang
memanjang lekuk rupa segala bayang
isyaratkan diri untuk segera menggulung benang
mengayun langkah tertuju arah beranjak pulang
beranjak dengan dendangan riang
: lintasan hanya masa kekanak lagi terkenang
Bengkulu, 23 Mei 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H