Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Padamu Puan Dendaman Hati

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14316212982030900050

[caption id="attachment_383592" align="alignnone" width="431" caption="gambar: Arsip Pribadi"][/caption]

wahai, rindu berpeluk kini
dengan untaian kata-kata bertali
yang kau rangkai
sepenuh hati
bukan dipaksa dengan petakan-petakan rasa
yang sekali tiada engkau pahami

di sini berharap masih
terayun anggun lentik jemari
bermain dan menari
bersama deretan huruf
angka, jua lambang terpilih
yang ‘kan bisikkan beragam arti

hadirlah pun mungkin hanya sekali
sesaat hadirkan serangkai diksi
pada beranda
pada dinding-dinding hari
yang terasa dingin kini
dan sepi

bila akhirnya tiada lagi
mesra perjumpaan
yang ada pernah kita nikmati
dengan rima
dengan nada penyampai pesan di hati
harus kau tahu masih ada hasrat berkasih di sini

ya, rindu berpeluk kini
dengan untaian kata-kata bertali
darimu
semakin hari terasa semakin jadi
harap kau mengerti
kasih, puan pujaan dendaman hati

Bengkulu, 14 Mei 2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline