Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Jangan Dibunuh Bait-Bait Puisi

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1430928297272659972

sumber gambar: ridgemini.blogspot.com

jangan dibunuh bait-bait puisi
yang mengakar tunas dari benih-benih kata sendiri
yang geliat tumbuh dan tebarkan arti
pun secuil butiran hanya serupa bebiji sawi

jangan biarkan layu pucuk-pucuk imaji
yang melambai di bentangan laman hari
kadang kabarkan suara-suara riuh meninggi
menjelma hembus ingatan yang menyemangati

biarkan, biarkan subur dan bersemi di gembur ranah sastrawi
mengepaki hingga setiap sudut yang menyisa masih
biar menjadi indah warna diri
biar tak jadi tandus pepadang jiwa insani

biarkan, biarkan tetap menjadi saksi
untuk ruas-ruas jalan hidup yang pernah dilewati
biar menjadi tuah yang mungkin akan diingati
hingga tiba ke generasi yang tiada lagi terjumpai

ya, jangan dibunuh bait-bait puisi
jangan biarkan layu pucuk-pucuk imaji
biarkan, biarkan subur dan bersemi di gembur ranah sastrawi
biarkan tetap menjadi saksi hingga ke batas waktu tiada pasti

biarkan harap dan pinta berpegang janji

Bengkulu, 06 Mei 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline