Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Sia-Sialah Rahim Ibu

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14301002071012546530

sumber gambar: https://www.google.co.id

sia-sialah rahim ibu
menyimpan janin semaian rindu
menjaganya untuk tumbuh
tumbuh dan jadi utuh
bila tertempa pedang untuk membunuh
bila tercipta peluru untuk saling buru
saling renggut sepokok nyawa penopang tubuh

sia-sialah rahim ibu
menanggung beban di lalu waktu
bertambah dan bertambah selalu
bila akhirnya peperangan jua jadi penentu
siapa yang layak berdiri kukuh
bertahan dengan segala rasa angkuh
singkirkan saja siapa jua menjadi musuh
siapa pun itu tak pandang bulu

sia-sialah rahim ibu
yang melahirkan dengan susah sungguh
hadirkan wajah-wajah baru
bila akhirnya hanya akan menambah deru
menambah panas membara api dan abu
segala pertempuran yang hanyalah akan hadirkan pilu
hadirkan duka tiada dimau

sia-sialah rahim ibu
sia-sialah kataku
kata dalam hatiku
bila tertumpah darah adalah menu
yang selalu dan selalu
tersaji begitu saja sebagai menu
santapan harian di setiap perhelatan waktu

sia-sialah rahim ibu
sia-sialah tentu
lagi, terbisik kata dalam hatiku

Bengkulu, 27 April 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline