Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Inilah Wahai Nasihat Badan

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

gapai tangan jangan paksakan
pun kata ikhtiar patut sampaikan
tutup segala dengan do'a penuh harapan
sebab Tuhan segala tahu
segala hati, lisan dan jua perbuatan

anggunlah,
anggun dalam langkah yang diayunkan
jangan malu pula jangan angkuh dada busungkan
hingga menutup muka atau menatap atas lupa pijakan
hingga nanti mungkin tercapai segala inginan

senyumlah pula kepada kawan
pula bertutur ramah dan jabat tangan
biar tak sepi jalan lintasan
biar selamat dari tangan yang mungkin berikan gangguan
biar tak jadi sungkan pun ada merasa segan

dan bekal baiklah pula engkau sisihkan
jangan habiskan satu santapan
jangan turut rakus memakan
sebab arah tempuhan mungkin kan panjang
sedang pangkal musykil diulangkan

inilah wahai nasihat badan
tak pandang pada sesiapa diri sampaikan
bukan mengharap kata pujian
bukan mengaku diri bijak tutur bijak fikiran
hanya harap diturut sebila benar ada berkenan

ya, gapai tangan jangan paksakan
pun kata ikhtiar patut sampaikan
tutup segala dengan do'a penuh harapan
sebab Tuhan segala tahu
segala hati, lisan dan jua perbuatan

Bengkulu, dalam perenungan malam, 18112014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline