Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Bait-Bait Terpenggal Itulah Kau dan Aku

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bait-bait terpenggal itulah
kau dan aku
sealur kata
tapi tiada jua bersatu
jauh jangkau
pun makna jelas terpantau
nyatakan rindu

hanya rasa
bersinggung lantun irama
syair mengalir
himbauan angin semilir
nerpa ranting dan daunan
lambai perlahan
kabarkan pesan: kau akan aku tunggu

aku akui itu
adalah kau di ingatku
bawa hasrat
begitu isyarat tertuju
merentas sekat
detakan di batas-batas waktu
yang ada
kian lampau sungguh

hingga tiada kan bimbang
menentang dentang
lelaku langkah melaju
pun raga masih terpaku
: kata anganku
mendesak melulu
menebas batas wajar
yang tempo hari menjelma keluh

ya, bait-bait terpenggal itulah
kau dan aku
terpisah halaman teramat jauh
harap kan rekat
menyatu
utuh sebuah buku
bersampul syahdu kata merindu
rekat selalu
hingga kan datang dentang
takdir penentu

Bengkulu, Awal Februari dalam balutan rindu
Terima kasih pada yang jauh yang telah menjadi inspirasiku. bisik hatiku...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline