Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Kalau Kau Mau, Tunggulah Aku

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

buat Lia Alfarishi

kalau kau mau
tunggulah aku di situ
di mana danau membentang jauh
di mana banyak kaki menuju
sekadar memandang habiskan waktu
berenang atau berkayuh

Toba, begitu yang aku tahu
tersebut dalam situs-situs budaya
majalah ataupun buku
membentang biru
melingkar pulau yang nampak kukuh

kalau kau mau tentu
sebab hanya kau dan Dia yang benar tahu
ada riak kecipak merayu
bermain persis di situ
di telaga dalam hatimu, bernama rindu

dan di sini, di hati yang mendanau dendam selalu
telah aku bisikkan kata-kata untuk diriku
hanya untuk diriku tentu
sedang pada yang lain kusampaikan bisu
tiada satu kata tertuju

: kau - aku tiadalah jauh
hanya terpisah pandang dan gapaian rengkub
di lintas ruang detakan waktu

sekali lagi, kalau kau mau
tunggulah aku di situ
hingga ‘kan tiba masa untuk bertemu
dengan kehendak-Nya
penentu segala takdir berlaku: kabulkan pintaku

*Toba : sebuah Danau yang ada di Sumatera Utara
**Mendanai dendam : Danau Dendam Tak Sudah: sebuah Danau yang ada di Bengkulu

Bengkulu, 150215

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline