Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Komunikasi dalam Human & Public Relation

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

NAMA : JAMALUDDIN HERZA

NIM : 2013210053

PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN POLITIK

PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

ELEKTABILAS KOMUNIKATOR DALAM BERETORIKA

Berangkat dari realita lapangan yang ada bahwa ilmu komunikasi di era modernisasi ini sangatlah dibutuhkan oleh seseoarang untuk menjadi pegangan dalam interaksi manusia, baik antara individudengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Komunikasi inilah yang akan membawa seseorang untuk mencapai segala tujuan hidup. Karena, sadar atau tidak manusia tidak akan hidup dengan sendirinya. Atau kita lebih kenal manusia sebagai mahluk sosial. Komunikasi yang pertama dilakukan oleh seseorang adalah komunikasi verbal, yaitu berupa lisan (Retorika). Salah satu nikmat terbesar di dunia ini adalah nikmat berbicara. Tuhan tidak memberikan nikmat ini kepada siapa-siapa yang tidak dikehendakinya. Akan tetapi dalam beretorika tentunnya mengandung tujuan yang hendak dicapai. Besar kecilnya pengaruh yang diberikan, tergantung seberapa hebat komunikator dalan mengolah kata-kata dan seberapa besar elektabilatas yang dimiliki oleh komunikator.

Seorang tokoh besar memberikan fatwa ataupun pencerahan terhadap masyarakat tentunya sang tokoh tersebut sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat itu sendiri. Dengan fatwa yang diberikan, masyarakat yakin akan kebenarannya dan maanfaat jika hal tersebut diikuti. Jika melihat dari sisi kepercayaannya, berarti sang tokoh mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk mempengaruhi pendengarnya. Kepercayaan tersebut lahir dari beberapa aspek. Diantaranya adalah prinsip-prinsip retorika.Prinsip retorika ini sebenarnya lebih cenderung terhadap kemampuan mengolah kata-kata serta sifat-sifat positifkomunkator . Sehingganya nanti dapat dengan mudah diterima dan dipercayai oleh pendengarnya. Berbagai macam point-point yang terkandung dalam prinsip-prinsip retorika inilah yang sangat perlu diperhatikan. Salah satunya adalah prinsip keindahan. Telah banyak kita jumpai seseorang yang gagal dalamberkomunikasi secara lisan. Pendengar berada disisinya enggan untuk mendengarkan pembicaraanya. Hal tersebut karena komunikator tidak memperhatikan prinsip ini. Yang sering kali dilakukan pembicara adalah pemborosan kata-kata, umbar-umbar kata,mengulang-ngulang kata dll. Sehingga esensi dari pembicaraan komunikator tidak dapat ditangkap komunikan. Yang perlu dihindari dalam mewujudkan keindahan kata-kata adalah tidak biasa menggunakan kata-kata yang sudah biasa dikatakan oleh orang lain. Dengan kata lain, komunikator harus benar-benar kreatif untuk memilih kata yangmengandung unsur keindahan. Akan tetapi pada hakikatnya,prinsip yang pertama adalah prinsip kebenaran dan kejujuran. Inilah yang menjadi kaca mata pertama komunikan untuk menilai komunikator. Dan hal ini memang suatu prinsip yang tidak dapat ditawar-tawar lagi bagi siapapun.

Dari pemaparan diatas tentang bagaimana menciptakan Elektabilatas komunikator dalam beretorika tentunya sudah sangat jelas. Bahwasanya, Prinsip-prinsip retorika merupakan dasar utama untuk mencapai tujuan dalam ruang lingkup komunikasi verbal (lisan). Dari prinsip inilah akan terjadi feed back dari dua belah pihak. Komunikan dapat menagkap dari esensi pembicaraan, sedangkan komunikator memiliki kredibilitas yang tinggi dimata komunikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline