Lihat ke Halaman Asli

Nasib (Dino dan Gita di) Konvensi Partai Demokrat?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Koran Tempo hari ini, memberitakan pengunduran Gita Wiryawan sebagai menteri perdagangan, dengan alasan ingin berkosentrasi penuh pada konvensi pemilihan capres Partai Demokrat. Keputusan yang sama diambil oleh Dino Pati Jalal sewaktu menyatakan ikut konvensi capres Partai Demokrat. Ybs dengan berani mengambil keputusan untuk mundur sebagai duta besar Amerika Serikat. Pertanyaan yang muncul, bijakkah keputusan itu?

Memang, sangat kita sadari bahwa tidak ada keputusan tanpa risiko. Di dunia keuangan dikenal dengan istilah No Risk No Return, No Pain No Gain. Tapi dalam mengambil risiko tentunya kita harus berhitung bukan membabi buta karena seorang trader yang mengambil risiko tanpa berhitung secara cermat adalah gambler. Seorang trader yang baik akan memperhitungkan semua aspek sebelum mengambil suatu keputusan apakah akan melakukan "SELL" atau "BUY". Tidak cukup hanya mengandalkan "market feel" ataupun "guts" (keberanian). Sebagai pemimpin, tentu kitapun harus bijak berhitung tentang risiko apa yang akan kita hadapi terhadap keputusan yang kita ambil. Istilah kerennya adalah keputusan yang sudah memperhitungkan semua aspek risiko yang melekat (calculative risk).

Apabila kita melihat hasil survey Lingkaran Survey Indonesia 12 september-5 oktober 2013, yang dimuat koran Tempo hari ini halaman 8, terlihat popularitas Partai Demokrat yang terus anjlok. Partai Demokrat dari 6 kali hasil survey, perolehannya menurun dari 20.5 % pada Januari 2011 menjadi tinggal 7,29% pada Desember 2013. Dengan melihat hasil ini, bernilaikah konvensi capres Partai Demokrat untuk di ikuti? Kalau Gita sih cuma tinggal 6 bulan sebagai menteri pada waktunya dia harus lengser tapi bagi Dino, jabatan Duta Besar, menurut saya tak layak di korbankan hanya untuk menjadi capres Partai Demokrat yang partainya sendiri sedang dalam proses menuju kebangkrutan. (Baca postingan saya yang berjudul : NASIB PARTAI DEMOKRAT!).

Memang betul bahwa nasib ada ditangan Tuhan namun sebagian besar juga berada ditangan kita. Mengapa? Karena kita telah diberikan anugerah berupa akal/pikiran yang harus kita pergunakan sebaik-baiknya dalam menentukan nasib kita kedepan. BE A SMART LEADER NOT A GAMBLER!  Salam. AJ.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline