Keampuhan, kemujaraban, kemanjuran atau keajaiban suatu ramuan atau obat-obatan, sebenarnya terletak bukan pada bahan baku ramuan atau obat-obatan, karena bahan baku ramuan atau obat-obatan tetaplah memiliki substansi energi yang bersifat netral, bisa menjadi energi positif dan juga bisa menjadi energi negatif yang justru merugikan atau membahayakan manusia.
Pengolahan bahan baku menjadi ramuan atau obat-obatan dengan alat teknologi modern dan canggih, dengan suatu rangkaian proses yang bersih, steril dan higenis untuk mengambil intisari dari bahan baku, sebenarnya sama sekali tidak menjamin bahwa ramuan atau obat-obatan yang dihasilkan itu menjadi mujarab atau ampuh untuk mengobati, menyembuhkan atau menyehatkan.
Realitanya ada jutaan jenis obat-obatan atau ramuan yang dijual bebas maupun dengan resep dokter baik di pasaran, di toko obat, apotik maupun di kios-kios yang masing-masing menjanjikan keampuban untuk kesembuhan atau kesehatan, namun tidak sedikit dari masyarakat yang tidak cocok bahkan kecewa dengan berbagai ramuan atau obat-obatan tersebut, dan masih terus mencari obat yang mujarab untuk mengatasi keluhan penyakitnya.
Hal ini sebenarnya merupakan bukti bahwa keampuhan atau kemujaraban dari suatu ramuan atau obat-obatan, terletak bukan dari bahan baku yang digunakan, tapi lebih cenderung pada keselarasan atau keserasian karakter energi antara energi yang ada di dalam diri dengan energi alam ini.
Sehingga fungsi dari ramuan atau obat-obatan, dalam hal ini hanyalah sebagai mediasi untuk menciptakan atau mewujudkan keseimbangan atau keselarasan antara energi diri dengan energi alam (harmonisasi atau sinergi alam).
Jika kita menoleh kebelakang, bagaimana orang tua kita atau para leluhur kita (khususnya mereka yang dianggap sakti dan suci) dalam upaya untuk mendapatkan kesehatan dan kesembuhan atas berbagai penyakit itu hanya menggunakan media air putih, akan tetapi memiliki daya keampuhan dan kemujaraban yang luar biasa.
Sangat jauh berbeda dengan orang-orang sekarang ini yang notabene dianggap memiliki tingkat kemajuan ilmu, pengetahuan dan teknologi yang sangat canggih dan modern, namun untuk mendapatkan keajaiban atau kemujaraban dari suatu pengobatan sepertinya sangat sulit, bahkan tidak sedikit hanya untuk mengobati kelebihan kadar gula, seseorang harus diamputasi kakinya, tidak sedikit pula hanya untuk menyembuhkan penyakit kanker harus dioperasi, dan banyak lagi jenis-jenis operasi yang dilakukan medis demi mendapatkan kesembuhan penyakit.
Apakah ini benar merupakan kemajuan dan kecanggihan IPTEK atau justru sebaliknya, yaitu merupakan kemunduran?
Mari kita kaji bersama, diatas telah saya sampaikan substansi dari bahan baku ramuan atau obat-obatan adalah berupa energi netral, yang bisa bersifat positif maupun negatif.
Hakekat dari Energi adalah Ruh/Nyawa Alam yang tentunya Hidup (bergerak, punya karakter, punya naluri, punya perasaan, punya selera, punya penglihatan, punya pendengaran, bisa berinteraksi dan berkomunikasi), artinya bahwa Energi Alam ini sama seperti manusia yang ingin diperlakukan dengan baik dan benar.
Sehingga dalam memproduksi ramuan dan obat-obatan pun haruslah dengan tata cara, tata pengolahan dan khususnya dengan tata krama yang baik dan benar, sehingga akan dihasilkan out put energi yang selaras atau sinergi dengan siapa pun yang mengkonsumsinya.