Lihat ke Halaman Asli

Menjelajah Hutan "Drak Bike Park" Batam

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1292746652608106482

Drak Bike Park (DBP) Batam merupakan tempat  sekaligus cara bikers menyalurkan hobi, mencintai dirinya dan ikut membantu mengawasi  alam. Drak Bike Park Batam telah  menjelma menjadi  tempat destinasi para bikers Batam untuk melepas penat dan stress,  setelah seminggu bergelut dengan bermacam aktifitas "monoton" yg terkadang menjenuhkan.

Waktu di Kota Batam menunjukkan pukul 06.00 Wib.  Seperti janji sebelumnya, libur pagi natal Sabtu (25/12/2010), menjadi pilihan hari yang pas untuk menjalin kebersamaan antar anggota komunitas  pesepeda; Cendana Batam Bike (CBB) Club. Pekan ini, rute yang dipilih; Drak Bike Park-nya Batam.

Pekan lalu atau awal minggu kedua Desember 2010,  CBB melakukan on road di rute jalur jalan kolektor. Sebelumnya; menyisir jembatan Barelang.  Mungkin karena natal, atau  masa kampanye habis, agenda fun bike mulai memasuki minggu-minggu sepi.  Maklumlah. Masa-masa seperti itu banyak pihak yang sedang "usaha".

Menjelajah Bike Park Batam, butuh persiapan matang. Persiapannya tidak hanya keandalan "kereta" tunggangan, tapi juga mental. Stamina bikers harus fit, karena areal hutan yang ingin dilintasi,  lumayan bermedan cukup menantang.

Setelah semuanya ready; ditandai gerimis, aksi jelajah pun dimulai. Anggota komunitas CBC yang ambil bagian pekan ini hanya 6 (enam) orang. Saya, Ishak, Nazli, Tata, pak haji Nasril, dan Ocu Malin. Di pintu masuk,kami menunggu satu orang rekan, karyawan PT Sucofindo Batam, yang katanya ngedrak "kenangan" di lintasan Drak Bike Park Batam sebelum pindah tempat tugas ke kota Samarinda, Kalimantan.

Karena ocu Malin baru "kenal" areal DBP Batam, jalur yang dipilih  rute aman "Sobek Celana". Kendati demikian, perjalanan kami lumayan menyita waktu. Biasanya rute tersebut cukup  "clear" 35 menit, tetapi kali ini harus dilalui  lebih satu setengah jam. Kami butuh 4 sampai 5 kali istirahat. Beberapa kali jatuh, dan beberapa kali pula kami ngakak menertawakan berbagai kejadian lucu.

Itulah indahnya bersepeda dengan sesama anggota komunitas. Masing-masing individu harus tetap mengontrol emosi, setiap menjelajahi area cross country;  tiap  bikerider harus patuh pada rambu-rambu, fisik jangan dipaksa,   konsentrasi harus full ketika melintasi  petunjuk arah.

Banyak Babi

Rute DBP Batam, tidak sebatas areal bermain bikeriders. Hutan yang berstatus lindung itu, juga menjadi pilihan bagi mereka yang "terkucilkan" dari "Sensasionalnya kehidupan" Batam. Ditempat tersebut, luas hutan lindung tidak seberapa lagi. Sebagian wilayah hutan dam duriangkang telah menjadi tempat penghidupan baru bagi mereka, orang-orang yang mencari nafkah dengan cara bertanam sayur, dan umbian. Dam duriangkang adalah waduk sumber air bersih.

Warga yang tinggal disekitar waduk lumayan banyak. Buktinya;  baliho kandidat walikota Batam pun terpajang dibatang kayu. Warga mendirikan rumah gubuk  berstatus liar sebagai rumah tinggal. Beberapa diantaranya, menjadikan pekarangan rumahnya sebagai kandang babi.

Ketika melintasi kawasan itu, beberapa ekor babi hilir mudik, dan cukup membuat bulu kuduk kami bergeming. Selain babi, dipintu masuk DBP, warga  juga memelihara anjing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline