Lihat ke Halaman Asli

Imbauan Warga Maluku di Belanda tentang Gaza

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Yang bertanda tangan di bawah ini,  kami warga Maluku yang merasa prihatin, bersimpati  dengan upaya-upaya penegakan perdamaian di dunia dan menggarisbawahi nilai-nilai seperti terungkap di Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia.” Demikian awal pernyataan para tokoh warga Maluku di Belanda.

“Di Gaza sedang terjadi bencana kemanusiaan,” lanjut pernyataan yang digagas oleh Sam Pormes, seorang mantan poliitisi Belanda yang merupakan orang asal Maluku pertama yang pernah menjadi anggota Majlis Tinggi Belanda De Eerste Kamer.

“ Dalam waktu 3 minggu pemboman tentara Israel telah merenggut lebih dari 1100 nyawa dan mencederai 6200 orang warga. Mayoritas korban adalah warga sipil Palestina, terutama perempuan dan anak-anak akibat pemboman terhadap sasaran-sasaran sipil seperti rumah sakit, tempat-tempat persembunyian di sekolah-sekolah milik PBB dan berbagai pemukiman. Hampir tiap hari ada anak meninggal. Lebih dari 240.000 warga terpaksa mengungsi.”

Pernyataan itu juga menulis bahwa mayoritas korban warga sipil yang tewas di Jalur Gaza adalah akibat tindakan kekerasan tentara Israel yang disproporsional. “Sekretaris Jenderal  Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon menyebut peristiwa ini sebagai “serangan tercela”, tulis pernyataan tersebut mengutip Sekjen PBB.  “Ini tidak bisa diterima, orang-orang yang bertanggung jawab terhadap serangan ini harus diadili,” lanjutnya.

Sekitar 200 warga Maluku di Belanda itu menegaskan bahwa ketertiban hukum internasional harus ditegakkan. Dengan tegas mereka mengatakan, solider dengan para keluarga yang menderita sebagai korban sipil yang tak berdosa akibat kekejaman perang terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Dan terakhir mereka mengimbau pemerintah Belanda dan lembaga-lembaga Eropa dan Internasional. "Kami mengingatkan  pemerintah Belanda agar menghormati dan mentaati UUD Belanda. Kami mengimbau pemerintah Belanda dan Parlemen Eropa serta Komisi Eropa untuk mengutuk Israel sekeras-kerasnya, agar memberlakukan sanksi dan meminta Mahkamah Internasional agar menyelidiki  kemungkinan terjadinya kejahatan terhadap kemanusiaan. “

Sam Pormes yang juga aktivis Jaringan Diaspora Indonesia ini, mengatakan, pernyataan ini bukan berarti mereka anti Yahudi atau antisemitis. Pernyataan dan imbauan seperti justru akan disetujui oleh organisasi Yahudi seperti Ander Joods Geluid (Suara Yahudi Berbeda). Organisasi Yahudi Belanda ini sangat kritis terhadap Israel, meskipun mereka orang Yahudi.

Penasehat Dutch Consortium Migrant Organizations ini menambahkan bahwa apa yang terjadi di Gaza sekarang bukan konflik agama, tapi ini adalah masalah kemanusiaan.  “Saya lihat  kalangan umat Islam Maluku di Belanda paling prihatin dengan keadaan di Gaza. Dan di Ambon bulan lalu umat  Kristiani dan muslim bersama-sama berdemo dan menggelar konser untuk Palestina."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline