Indonesia mempersiapkan diri ke Asian Games 1962 Jakarta. Bermodalkan medali perunggu (emas direbut RRC dan perak Korea) di Asian Games 1958 di Jepang, Indonesia optimis meraih medali emas tatkala Asian Games dihelat di Jakarta pada tahun 1962.
Persiapan ini dilakukan dengan berbagai uji coba. Tim nasional juga dibagi dua, yakni PSSI Senior dan Junior. Pemain PSSI Muda yang sempat melakukan pertandingan persahabatan dengan kesebelasan Mozambique, dari Afrika, mampu memperlihatkan hasil memuaskan saat menang 4-1 atas tim dari tempat kelahiran si Macan Kumbang Eusebio tersebut.
Tony Pogacnik yang baru kembali dari liburan di Swiss pada tahun 1959, kemudian memasang sejumlah pemain senior kombinasi junior dalam tim yang dipersiapkan ke Pra-Olimpiade Roma Italia yang berlangsung pada tahun 1960. Tidak ada nama Ramang di dalam tim ini. Mereka yang dipilih Tony adalah: Paidjo, Yus Etek (kiper), Ilyas Haddade, Thio Him Tjiang, Fattah Hidayat, Kwee Kiat Sek, Tan Liong Houw, Aang Witarsa, Phoa Siang Liong, Omo Suratmo, Hengky Timisela, Adde Dana, Rukma Sudjana, Sampara, Parhim, dan Surjadi. Ilyas Haddade Fattah Wahid, dan Sampara adalah pemain dari tim PSM.
Ternyata hasil tim ini sangat mengecewakan. Ketidakhadiran Ramang juga tidak diketahui sebabnya. Kalah pada pertandingan pertama di Kalkuta 2-4, termasuk pada partai kandang di Jakarta 30 April 1960, India yang dihadapi sebelumnya tetap perkasa. Indonesia kalah 0-2 atas India yang juga juara IV Olimpiade Melbourne 1956.
Hasil yang mengecewakan ini membuat Tony bekerja keras mencari pemain. "Skandal Senayan" yang melibatkan sejumlah pemain Indonesia memaksa pelatih asal Yugoslavia itu selektif memilih pemain. Tim Indonesia yang dipersiapkan menghadapi Asian Gales 1962 di Jakarta adalah: Yudo Hadiyanto, Oei Sik (Harry) Tjong (kiper), Sahruna, Ishak Uddin, Fattah Hidayat, Ipong Silalahi, Tan Liong Houw, Manahutu, Hengky Timisela, Solong, Phoa Sian Liong, Tahir Yusuf, Djadjang, dan Mubarak. Pemain PSM yang bergabung di tim ini: Harry Tjong, Sahruna, Fattah Hidayat, Solong, dan Tahir Yusuf. Lagi-lagi Ramang tidak tercantum dalam tim ini.
Konon kabarnya, Ramang menolak bergabung karena dituduh terlibat dalam "Skandal Senayan" yakni disuapnya sejumlah pemain Indonesia oleh bandar judi. Ramang tidak pernah mengaku kalau dirinya terlibat dalam kasus yang memalukan itu. Indonesia menderita kalah di kandang sendiri. Meskipun mampu mengalahkan Vietnam Selatan (3-1 dan Filipina 8-0, namun langkah Indonesia terhenti di babak penyisihan setelah dikalahkan Malaysia 3-2.
Media "Skor.id" dalam pemberitaannya menyebutkan, kasus suap ini terbongkar melalui mulut istri para pemain yang baru kembali berbelanja di Sarinah Jakarta. H.Isyanto dalam bukunya berjudul "drg.Endang Witarsa Bola Indonesia" menyebutkan, kisah para istri ini sampai ke telinga Maulwi Saelan yang ketika itu menjadi anggota CPM dan petinggi PSSI. Saat digrebek di asrama Jl. Tokyo Senayan, ditemukan banyak uang di kamar para pemain.
Sepuluh pemain yang ditetapkan bersalah adalah: Ilyas Haddade, Pietje Timisela, Omo Suratmo, Rukma Sudjana (kapten), Sunarto, Wowo Sunaryo, John Simon, Mannan, Rasyid Dahlan, dan Andjiek Ali Nurdin. Mereka kemudian ditahan di Rumah Tahanan Militer (RTM) Jalan Budi Utomo.
Kasus suap ini terjadi menjelang Indonesia menghadapi Asian Games 1962. Indonesia kehilangan sejumlah pemain inti. Maulwi Saelan seperti ditulis dalam buku "70 Tahun PSSI..." berusaha mengelak ketika ditanya wartawan.
"Memang betul. Tapi bagaimana ya, mereka itu teman-teman saya juga,"kata Maulwi.
Menurut Tan Liong Houw yang pernah memperkuat Indonesia ke Melbourne, skandal penyuapan itu terjadi saat tim Indonesia main di Stadion Ikada. Keseebelasan Garuda yang baru disiapkan menang, kok ketika turun malah kalah. Padahal, Indonesia turun dengan pemain top kala itu. Pelatih Tony Pogacnik sudah mempersiapkan dengan segala macam petunjuk bagi tim yang diturunkannya.. Para pemain tampil laksana "ayam teler". Begog begitu, Tony pusing melihatnya. Dalam uji coba, PSSI kalah 2-3 atas Yugoslavia, kalah 0-3 atas Malmoe Swedia, takluk 3-4 atas Rumania dan Januari 1962, menang besar 7-1 atas Thailand.