Melihat kecenderungan fenomena Covid-19 varian baru, Omicron XBB. makin meningkat di Indonesia, kami (saya dan suami) makin gentar .
Media lokal tidak memberikan berita yang gempar atau heboh adanya dampak dari penderita covid-19 seperti yang terjadi pada tahun 2021. Justru seperti adem ayem saja.
Sebaliknya , jika saya membaca media dari Amerika Serikat, ternyata 85% penderita covid-19 yang meninggal itu adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun keatas. Penyebabnya mereka tidak pernah menggunakan masker dan tidak pernah vaksin.
Akhirnya, saya mencari informasi kapan vaksin booster kedua akan diadakan? BEgitu saya mengunduh informasi tentang kapan jadwal vaksin booster kedua di aplikasi Peduli Lindungi, ternyata sudah dicantumkan jadwalnya pada tanggal 13 Juli 2022.
Namun, belum ada satu pos Kesehatan yang mengadakan vaksinasi booster kedua. Nach seminggu yang lalu, kami dari RT 002 Desa Rengas mendapat informasi melalui RT kami bahwa hari Sabtu tanggal 3 Desember akan vaksin booster kedua bagi lansia.
Dalam pemberitahuan itu, tidak dijelaskan vaksin apa yagn diberikan dan apa ketentuan vaksin booster pertama. Hanya diminta untuk membawa copy KTP dan aplikasi Peduli Lindungi saja.
Persiapan saya dan suami untuk vaksin memang serius banget. Kami punya hipertensi, jadi kami ngga ingin gagal vaksin, harus diet ketat untuk makanan supaya tensi jangan naik. Selama seminggu kami jaga pola makan yang sehat dan minum obat teratur sekali.
Informasi yang lainnya yang kami terima adalah antrian untuk vaksin itu harus datang pagi hari jam 5 pagi, meskipun dokter dan perawat datangnya jam 8.00. Hal ini disebabkan karena peminat vaksin banyak tapi persediaan terbatas hanya 50 orang saja.
Jumat malam kami tidur dengan cepat supaya pagi-pagi bisa bangun. Setelah bangun pukul 5.25, kami langsung bersiap menuju ke Puskesmas. Letaknya tidak jauh dari lokasi rumah, sekitar 10 menit saja.
Sambil berjalan santai, kami datang dan ternyata memang benar, antrian sudah cukup panjang. Bapak satpam penjaga Puskesmas, tidak mengerti bagaimana mengatasi dan membuat nomer antrian. Ada pengunjung yang inisiatif untuk membuat list dari selembar kertas.
Sekitar jam 6 pagi, list antrean sudah mencukup kuota (50) dan langsung ditutup. Begitu ditutup, kami mulai mendengar kabar satu persatu. Dari teman suami yang datang terlambat itu memberi kabar bahwa dia sudah mencoba vaksin di sebuah mall, ternyata ditolak karena booster pertama , vaksin Pfizer dan di tempat vaksin menyediakan Indovac. Menurut ketentuan dari Kementrian Kesehatan tidak diperbolehkan. Vaksin booster pertama Pfizer harus menggunakan Pfizer, Moderna, Astra Zeneca